Masukkan iklan disini!

Wujudkan Sarjana Kesehatan Masyarakat yang Siap Berkarir

Sumber: doc.pribadi
         Peluang kerja di era global yang semakin menipis membuat calon Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) harus menyiapkan jurus jitu untuk menembus pasar tenaga kerja. Terlebih telah berjalannya MEA selama ini, membuat peluang kerja semakin tergerus oleh persaingan antar negara.
SKM merupakan calon tenaga kerja yang sangat dibutuhkan saat ini, bukan hanya di sector pemerintahan saja, namun juga di berbagai lini kehidupan masyarakatIndonesia. Sehingga, perlu menumbuhkan motivasi dalam menciptakan semangat untuk terjun di dunia kerja. Seperti yang diungkapkan Bina Kurniawan, saat diwawancarai dalam acara Pelatihan Bimbingan Karir FKM yang dilaksanakan pada Kamis (13/04) mulai dari pukul 07.00-13.00 WIB bertempat di Gedung Hall D FKM Undip.
          “Pembekalan karir ini untuk calon wisudawan semua angkatan 2013. Biasanya kan begitu lulus bingung mau apa, jadi apa, dan kerja di mana. Terutama bagaimana cara mengakses info lowongan untuk mengantisipasi lowongan palsu. Pokoknya, siap membekali mereka masuk dunia kerja,” ungkap Bina Kurniawan selaku koordinator acara pelatihan bimbingan karir tersebut.
“Yang penting sebetulnya ya, saya ingin mereka itu termotivasi. Bahwa nek kalian lulus itu nanti dibutuhkan, ngono lho. Cuman mengekspresikannya itu butuh bimbingan dan motivasi. Motivasi untuk semangat bahwa kita itu dibutuhkan di dunia kerja. Pemerintah dan masyarakat itu membutuhkan kita. Kenyataannya kan memang begitu. Mudah-mudahan bisa tercapai,” tambah Bina yang sekarang juga menjabat sebagai Kabag Peminatan K3.
          Acara yang rutin diadakan oleh FKM setiap tahun ini menghadirkan empat pembicara dari bidang yang berbeda-beda. Pembicara pertama dibuka oleh Suharsi dari Sekretaris Dinkes Jateng yang membicarakan tentang Peluang dan Tantangan SKM di Bidang Kesehatan. Wanita yang juga alumni FKM tahun 1989 tersebut mempunyai track record yang sudah terbukti di bidangnya.
          Menurutnya, seorang SKM haruslah memiliki nilai lebih yang bisa ditawarkan kepada perekrut kerja. Tidak hanya sekedar IPK tinggi, namun kemampuan lainnya perlu diasah terutama kemampuan berkomunikasi. Trik jitu untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang sesuai dengan “memenangkan hati” pewawancara saat sesi interview. “Makanya berorganisasi sangat penting untuk menunjang kemampuan komunikasi. Bangun jaringan yang luas, jangan hanya berhenti pada pembelajaran dengan materi yang diberikan oleh dosen,” pesannya.
Sesi selanjutnya diisi oleh Budi Sasangka yang merupakan Pengawas Ketenagakerjaan dari Disnaker Jateng. Budi berbicara tentang Hubungan Industrial dan Penerapan UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Tidak hanya mengulik tentang peluang tenaga kerja, dalam acara Pelatihan Bimbingan Karir juga diisi dengan Tips dan Trik Membaca Peluang Lowongan dan Menghadapi Wawancara yang langsung disampaikan oleh Bezalle Pakke, Human Resource Developmentdari PT Indofood Sukses Makmur.
Acara bimbingan karir semakin menarik tatkala peserta diajak senam bersama dengan mahasiswa peminatan K3 yang kemudian ditutup oleh tim UCC (Undip Career Centre).
Bina juga menyampaikan kurangnya minat mahasiswa untuk menjadi entrepreneur dibidang kesehatan menjadi tantangan tersendiri.
“Disamping jadi karyawan, jadi pegawai, kan butuh jadi entrepreneur. Padahal peluang menjadi entrepreneur di bidang kesehatan terbuka besar. Menjadi entrepreneur tidak hanya diam-diam, ngantuk dapat duit, tapi kan butuh usaha besar, tingkat kepuasannya pun berbeda. Nah hal itu yang belum, niatnya mau saya sosialisasikan lagi lewat BEM,” tutur Bina.

Aini Nursanti, salah satu mahasiswa peminatan AKK juga turut menyampaikan manfaat yang didapatnya dari bimbingan karir tersebut.“Jadi melalui pembekalan ini, angkatan aku mengetahui bahwa lulusan FKM peluangnya banyak loh di bidang kesehatan, gak sesempit yang kita kira. Salain itu juga kita dapet gambaran hak apa saja yang kita dapatkan jika nanti bekerja. Dikasih tahu tips dan trik juga untuk melamar pekerjaan. Materinya padat dan informatif, secara ilmu-ilmu kayak gini gak kita dapetin dari bangku perkuliahan,” ujar Aini yang juga peserta pelatihan bimbingan karir tersebut. (Heni dan Lulu)

No comments