Masukkan iklan disini!

Review Film Level 16: Misi Perdagangan Manusia demi Proyek Kecantikan

 


Sumber: Google

    Film Level 16 merupakan film yang disutradarai dan sekaligus ditulis oleh Danishka Esterhanzy dimana film ini diterbitkan pada Februari 2018. Film ini mengisahkan tentang Vivien (Katie Douglas), gadis berumur 16 tahun yang tinggal di Asrama Vestalis Academy, sebuah asrama yang hanya dihuni perempuan-perempuan muda. Sejak bayi, ia dan semua perempuan yang menjadi murid di asrama itu sudah tinggal di sana dan tidak pernah mencicipi dunia luar. Miss Brixil (Amalia Williamson) mendoktrin mereka bahwa dunia luar kejam dan sudah hancur, maka mereka harus tetap berada di dalam asrama.

    Asrama memiliki peraturan yang sangat ketat, para perempuan diwajibkan untuk bangun tidur tepat waktu, berkumpul untuk makan, mencuci muka bahkan meminum vitamin. Semua hal yang mereka lakukan terpantau oleh kamera CCTV. Selain itu, mereka diwajibkan untuk menjaga kedisiplinan dan kebersihan. Apabila mereka melanggar aturan tersebut, mereka akan diberikan hukuman.

    Hal ini terjadi kepada Vivien, pada awalnya Vivien berteman baik dengan teman sejak kecilnya, Sophia (Celina Martin). Namun karena suatu kesalahpahaman tentang kedisiplinan akhirnya mereka bertengkar karena Vivien terkena hukuman. Hingga pada akhirnya Vivien berhasil naik ke level terakhir di asrama, yaitu level 16. Jika sudah lulus dari level 16, kabarnya anak-anak tersebut akan diadopsi. Maka dari itu Vivien ingin lulus dan diadopsi sehingga bisa keluar dari asrama dan bertemu dengan keluarga yang bahagia.

    Saat berada level 16 ini, Vivien bertemu dengan Sofia kembali. Sofia berusaha mendekati Vivien. Namun, Vivien masih tidak mau berteman kembali dengan Sofia karena kesalahpahaman mereka. Walaupun begitu, Sofia mencari kesempatan untuk dapat mengatakan sesuatu kepada Vivien. Hingga akhirnya, Sofia mendapatkan kesempatan itu dan mengingatkan Vivien atas satu hal bahwa Vivien jangan meminum vitamin yang diberikan di malam hari. Ternyata, sejak berada di level 13, Sofia sudah berhenti minum vitamin tersebut.

    Walaupun takut dengan peraturan asrama, Vivien tetap melakukan apa yang diminta oleh Sofia dikarenakan dirinya penasaran apa yang akan terjadi. Setelah Vivien tidak meminum vitamin tersebut dirinya terjaga sepanjang malam. Vivien baru tersadar bahwa vitamin yang diberikan kepada seluruh anak perempuan merupakan obat tidur untuk membuat mereka semua tidak terbangun di saat malam hari.

    Vivien baru mengetahui bahwa ketika malam datang, Miss Brixil dan penjaga memasuki kamar murid level 16 mengambil beberapa anak yang sedang tidur. Malam itu, Vivien ikut diangkat oleh penjaga untuk dibawa ke sebuah ruangan. Di ruangan itu, Vivien yang hanya pura-pura tidur mendengarkan percakapan antara Miss Brixil dengan sepasang kakek-nenek mengenai sebuah transaksi jual-beli. Vivien segera sadar, dirinya bersama semua murid dijebak di asrama ini untuk sebuah proyek kecantikan yang mengerikan.

    Setelah mengetahui hal itu, Vivien dan Sofia melakukan suatu hal untuk mencegah hal ini dan mereka mengajak semua anak perempuan yang ada di asrama untuk bekerja sama. Banyak sekali hal yang terjadi saat Vivien dan Sofia menuntaskan misi tersebut.

    Saat menonton film Level 16 ini, kita sebagai penonton akan merasakan keadaan yang mencekam dan gelap dengan melihat keadaan asrama. Alur yang ada pada film ini juga tidak bertele-tele dan pastinya akan sesuai dengan apa yang penonton inginkan. Selain itu, kalian juga akan diajak untuk merasa berdebar saat melihat perjuangan Vivien dan Sofia dalam memecahkan misteri asrama tersebut.

    Walaupun Vivien dan Sofia akhirnya bekerja sama, tetapi kalian akan melihat sifat keras kepala yang dimiliki oleh Vivien yang membuat penonton pastinya kesal. Film Level 16 ini memiliki genre science-fiction thriller.  Film ini bisa dikatakan berhasil dalam menyajikan thriller yang ada. Namun untuk menyajikan ilmiah nya dirasa masih kurang. Selain itu, dalam penyajian karakter tokoh ada beberapa yang terlalu ambigu dan tidak dijelaskan secara rinci sehingga penonton sedikit kebingungan tentang tokoh tersebut. (Caca) 


No comments