Masukkan iklan disini!

Cegah Karies, Mahasiswa KKN Kenalkan Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Siswa Sekolah Dasar

 

 


Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut dan Cara Menyikat Gigi yang Tepat (Sumber : Dok. Pribadi)


    Karies gigi merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang banyak dialami oleh masyarakat dari berbagai kalangan usia, terutama usia anak. Karies gigi terjadi pada jaringan keras gigi, baik pada lapisan email, dentin,sementum, hingga bagian syaraf akibat interaksi bakteri hingga plak sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras pada gigi.

Salah satu cara mencegah terjadinya pengumpulan plak adalah dengan rutin menggosok gigi dengan cara yang tepat. Dengan menjelaskan bagaimana terjadinya karies gigi, diharapkan siswa dapat memahami dan menerapkan langkah pencegahan terjadinya karies gigi.

 

    Program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini diinisiasi oleh Ihsanti Dewantari, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (Undip) dengan audiens siswa kelas 3 dan 4 SD Negeri 02 Harjosari, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan pada Sabtu, (27/1).

 

    Kegiatan ini diawali dengan penyampaian materi terkait masalah kesehatan gigi dan mulut, terutama karies gigi baik dari pengertian, penyebab, dan pencegahannya. Untuk melengkapi pemahaman siswa, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan praktik bagaimana cara menggosok gigi yang tepat menggunakan bantuan phantom gigi serta video edukasi.

 

    Para siswa juga diajak untuk mencoba mempraktikkan cara menggosok gigi yang tepat sebagaimana telah disampaikan sebelumnya secara bergantian.

 

    Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa, tak lupa dilakukan kuis dengan menyiapkan 3 pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan dengan menyiapkan hadiah. Para siswa antusias menjawab kuis yang disediakan.

 

    Dengan terlaksananya kegiatan ini,  diharapkan para siswa dapat memahami dan mempraktikkan cara menggosok gigi yang tepat sebagai langkah pencegahan terhadap karies gigi. Dengan begitu, kasus karies gigi pada anak yang tinggi dapat diturunkan sehingga tidak menghambat pertumbuhan anak dan masa depan bangsa yang lebih baik.

 

Penulis: Ihsanti Dewantari (Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)


No comments