Masukkan iklan disini!

Rakyat Geram: Demokrasi Diinjak-injak, Kekuasaan Dieksploitasi

 

Sumber: Dokumentasi Pribadi


Banyak ahli sepakat bahwa apabila sebuah negara mampu melewati lima kali pemilu tanpa adanya interupsi yang diakibatkan oleh perbuatan yang bertentangan dengan demokrasi, maka negara tersebut dapat dijadikan rujukan para ahli mengapa negara tersebut dapat menjalankan demokrasi dengan baik. Pemilu 2024 ini merupakan pemilu keenam yang dilaksanakan di negara Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang dapat menjalankan demokrasi dengan baik dan dapat dijadikan acuan bagi negara demokrasi lainnya.

Indonesia harus siap untuk lebih diobservasi terkait bagaimana Indonesia dapat menjalankan pemilu dengan baik, mengingat bangsa Indonesia merupakan bangsa yang didalamnya terdapat berbagai keberagaman suku, budaya, bahasa, dan agama. Namun, memasuki akhir-akhir masa Pemilu 2024, keadaan demokrasi di Indonesia semakin memanas. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti adanya pelanggaran dalam pelaksanaan kampanye, black campaign, dan adanya statement dari tokoh-tokoh penting di Indonesia yang menimbulkan berbagai kontroversi dari masyarakat Indonesia.


Apa itu Demokrasi?

          Istilah demokrasi mulai banyak digunakan pada abad ke-5 M di Yunani, terutama di Kota Athena. Demokrasi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” yang berarti rakyat dan “Kratos” yang berarti pemerintahan. Berdasarkan dua kata tersebut, dapat diartikan bahwa demokrasi adalah pemerintahan yang memberikan rakyatnya hak kebebasan berpendapat serta turut andil dalam pengambilan sebuah keputusan.

          Indonesia yang memiliki keragaman budaya, bangsa, bahasa, dan agama cocok dengan sistem pemerintahan demokrasi karena dapat mengakomodasi berbagai kepentingan dan aspirasi dari masyarakat Indonesia yang beragam. Selain dengan sejalan dengan nilai-nilai yang tercantum pada Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia, UUD 1945 juga mendasari sistem pemerintahan demokrasi yang berdasarkan dengan kedaulatan rakyat.


Bagaimana Kondisi Demokrasi di Indonesia Saat Ini?

          Diakhir masa kampanye Pemilu 2024, Presiden Jokowi menyampaikan sebuah statement yang menggemparkan masyarakat. Beliau mengatakan bahwasanya seorang presiden diperbolehkan untuk ikut berkampanye dalam Pemilu 2024. Tentu hal ini mengundang kontroversi dari berbagai pihak. Pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi tersebut menunjukkan bahwa ada dugaan beliau tidak bersikap netral dalam pemilu 2024 ini. Pernyataan tersebut juga berdampak luas dan berpotensi memecah belah bangsa.

          Banyak sivitas akademika dari berbagai perguruan tinggi negeri yang menentang pernyataan tersebut karena dinilai melenceng dari demokrasi. Presiden Jokowi dianggap telah melanggar beberapa aturan mengenai demokrasi di Indonesia dan peraturan yang mengatur keberjalanannya pemilu dan kampanye bagi seorang presiden yang masih aktif.

          Sebagai mahasiswa, kita harus bersikap kritis terhadap suatu permasalahan yang terjadi. Kita harus berani menyuarakan kebenaran, apalagi terhadap sesuatu yang menyangkut keberjalanan demokrasi di Indonesia. Kita sebagai mahasiswa tidak boleh tinggal diam apabila demokrasi di Indonesia telah melenceng dan tidak lagi sesuai dengan aturan yang ada. Kita harus mengembalikan demokrasi kembali sesuai dengan peraturan yang ada.

          Sikap seorang kepala negara pun pada saat pemilu harus menjaga netralitas dan independensi agar tidak terjadinya pelanggaran terhadap aturan yang ada. Selain menyalahi aturan, ketidaknetralan seorang kepala negara pun dapat menjadi salah satu indikasi adanya penyalahgunaan kekuasaan dan demokrasi. Hanya dengan demokrasi, rakyat dapat menentukan masa depan mereka.

#AkalSehatWakilRakyat

HIDUP MAHASISWA!
HIDUP RAKYAT INDONESIA!


No comments