Masukkan iklan disini!

Fire Fighter Skill, The True Asset of Life

Photo: KSR FKM Undip
Sabtu, (27/08) FFRT (Fire Fighting and Rescue Training) berhasil diselenggarakan. FFRT merupakan acara yang diadakan oleh UPK KSR PMI Unit FKM Undip tiap tahun. FFRT tahun ini mengangkat tema “Fire Fighter Skill, The True Asset of Life”. Acara ini diikuti oleh 117 peserta dengan menggandeng  Dinas Pemadam Kebakaran wilayah Semarang sebagai pemateri dan trainer dalam simulasi teknik pemadaman api yang dilakukan di kampus FKM Undip.
Event ini dibagi dalam dua sesi, pemberian materi dan simulasi. Dalam sesi materi terdapat beberapa materi yang disampaikan pembicara. Materi pertama teknik pertolongan pertama pada luka bakar yang disampaikan oleh Danang Baskhoro Aji. Dalam materi ini menyampaikan tentang jenis penggolongan luka bakar berdasarkan kedalaman luka dan luas permukaan tubuh yang terpapar serta penanganan yang tepat terhadap luka bakar. Suhartoto selaku pembicara kedua beliau menyampaikan materi tentang teknik evakuasi korban kebakaran. Cara yang tepat untuk evakuasi korban kebakaran sesuai dengan jumlah tim evakuator dan juga keadaan korban. Kemudian dilanjutkan pada  pemateri ketiga Bapak Kus dari pihak Damkar menyampaikan bagaimana teori api bisa terbentuk, cara penangananan 5 menit pertama setelah terjadi kebakaran dengan perkenalan dan penggunaan alat pemadam kebakaran yang tersedia.
Sesi selanjutnya adalah sesi simulasi,dilakukan di lapangan depan dekanat FKM Undip. Pertama seluruh peserta diminta untuk melakukan pemadaman api menggunakan APAT (Alat Pemadam Api Tradisional) berupa karung goni yang dibasahi, kedua menggunakn APAR (Alat Pemadam Api Ringan), selanjutnya seluruh peserta diajari tentang komando dan cara penggunaan hydrant pada mobil pemadam kebakaran. Setelah seluruh peserta dipastikan telah melakukan simulasi secara individu, peserta dikelompokkan dalam dua kelompok besar.
Kelompok tersebut dibentuk untuk mengadakan skenario simulasi pemadaman api yang telah direncanaakan. Simulasi ini berlangsung 2 kali, masing-masing simulasi diberikan waktu 1 jam untuk menyelesaikan misi dan melakukan penyelamatan pada seluruh korban yang ada Kelompok pertama berlaku sebagai unit pemadam, evakuator, dan pertolongan pertama sedangkan kelompok yang kedua berperan sebagai kelompok masyarakat yang mengalami musibah kebakaran dan sebaliknya. Pada simulasi besar inilah seluruh peserta sangat antusias dan bersemangat karena skenario yang dibuat memang dibuat se-asli mungkin dengan sesungguhnya.
Setelah simulasi selesai diadakan evaluasi kegiatan yang diberikan oleh pihak satuan pemadam kebakaran, lalu dilanjutkan dengan foto bersama dengan petugas Damkar yang bertugas. Kemudian diakhiri dengan penyampaian kesan pesan dari peserta,pemberian doorprice untuk peserta seta penutupan acara dengan doa. (Bella Dwi Astuti dan Sinta Puji Astuti)

No comments