Masukkan iklan disini!

PCMI Jateng Goes to Campus Ungu

Photo: BEM FKM Undip

                Rabu (24/2) Jelang pembukaan PPAN atau Pertukaran Pemuda Antar Negara tahun 2016, PCMI (Purna Caraka Muda Indonesia) Jateng adakan roadshow ke kampus ungu tercinta. Momen ini dimanfaatkan oleh berbagai mahasiswa dari berbagai fakultas maupun jurusan. Tidak hanya mahasiswa FKM saja sebagai tuan rumah yang antusias menyambut acara tersebut, mahasiswa dari fakultas lain seperti Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Fakultas Psikologi, Fakultas Pertanian dan Peternakan, dan beberapa fakultas lain pun tidak kalah antusias.
                PCMI Jateng Goes to Campus Ungu dibuka dengan sambutan oleh Ketua PCMI Jateng 2015, Dwi Herbangun. Dalam sambutannya ia mengatakan PPAN ini bertujuan untuk membantu pemerintah khususnya Menteri Pemuda dan Olahraga dalam hal luar biasa yang direpresentasikan melalui program-program di negara tujuan.
                Pembicara dalam acara tersebut mewakili alumni PPAN 2015 diantaranya Dwiyanto FKM Undip 2010, Putri Hapsari Ilmu Keperawatan Undip 2009, Ade Pramudito FEB Undip 2007, Hanny Suriyah FIB Unnes 2007, dan Ulfah Hanifah Hubungan Internasional Undip 2011.
                Saat ini ada tujuh program pertukaran yang tergabung dalam PPAN, yaitu Indonesia-Canada Youth Exchange Program (ICYEP) dengan tema community development, Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) dengan tema professionalism, Indonesia-Malaysia Youth Exchange Program (IMYEP) dengan tema entrepreneurship, Indonesia-Korea Youth Exchange Program (IKYEP)  dengan tema cross-cultural understanding, China-Indonesia Youth Exchange Program (ChIYEP) dengan tema youth empowerment, dan Ship for Southeast Asian Youth Program (SSEAYP) dengan tema leadership. Satu program baru – ASEAN Students Visit India (ASVI) – fokus pada inovasi di bidang pendidikan dan teknologi.
                Mengenalkan budaya Indonesia melalui PPAN menjadi poin penting dalam syarat untuk lolos final penjaringan peserta. Selain kemampuan bahasa inggris yang tentunya harus mumpuni, kelengkapan administrasi menjadi hal yang tidak bisa diremehkan. Meski terlihat sepele, namun persyaratan administrasi tersebut menjadi langkah awal untuk mencapai tahap berikutnya.
                “Karena PPAN ini satu kali seumur hidup, dampak positifnya akan sangat terasa, khususnya bertambah luasnya pandangan kita, bertukar budaya dengan negara tujuan, ditambah mendapat sertifikat dari Menpora yang bisa digunakan untuk mendaftar kerja.” ungkap Dwi Herbangun.
                Jebolan-jebolan alumni PPAN Jateng ini tidak hanya berdiam saja setelah selesai melaksanakan program di negara tujuan, namun beberapa di antaranya ikut menyumbang harum nama bangsa Indonesia dikancah internasional. Salah satunya Anindya Kusuma Putri sebagai alumni SSEAYP tahun 2014 yang beberapa waktu lalu lolos 15 besar Miss Universe 2015. (Heni)

No comments