Yang Penting Viral: Ketika Etika Terabaikan di Era Hiburan Media Sosial
Belakangan ini, sejumlah akun media sosial yang mengatasnamakan Universitas Diponegoro muncul di platform TikTok. Akun-akun tersebut menampilkan berbagai konten yang berisi kumpulan foto lucu mahasiswa Undip. “Undip Musang” adalah salah satu akun yang cukup populer dengan konten yang menayangkan potret-potret mahasiswa dengan ekspresi jenaka sehingga banyak penontonnya yang merasa terhibur.
Kemunculan akun-akun media sosial yang mengatasnamakan Universitas Diponegoro terus bertambah. Beberapa di antaranya adalah “Undip Circle”, “Undip Yakult”, “Undip Ireng”, dan masih banyak akun-akun lainnya dengan konsep serupa. Awalnya, keberadaan akun-akun tersebut dianggap menghibur karena menampilkan sisi lucu kehidupan mahasiswa. Namun, seiring waktu, sebagian kontennya mulai menuai respon negatif dari penonton.
Beberapa mahasiswa mengaku merasa tidak nyaman setelah mengetahui bahwa beberapa akun tersebut memposting foto mahasiswa tanpa izin dari pemiliknya. Tindakan itu dinilai melanggar privasi dan menunjukkan kurangnya tanggung jawab dalam menggunakan media sosial. Alih-alih menjadi wadah hiburan, akun-akun tersebut justru dianggap menyalahgunakan identitas kampus dan merugikan individu yang fotonya dipublikasikan tanpa persetujuan. Situasi ini tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan bagi mahasiswa yang menjadi korban, tetapi juga berpotensi memicu dampak psikologis yang lebih serius, seperti rasa malu, kehilangan rasa aman, bahkan trauma sosial.
Mahasiswa sejatinya berperan sebagai agen perubahan dan pemecah masalah. Namun, dalam kasus ini, sebagian justru terlibat dalam munculnya masalah baru di lingkungan kampus. Meski demikian, tidak semua dampaknya bersifat negatif. Bagi sebagian mahasiswa, situasi ini justru menjadi kesempatan untuk belajar dan memahami dinamika sosial di era digital.
“Masalah ini membuat mahasiswa lebih memahami konsep ‘Cancel Culture’. Artinya, mahasiswa responsif terhadap suatu hal yang dianggap tidak pantas atau melanggar etika dan sesegera mungkin menghentikan dukungan dan tidak memberi perhatian lebih terhadap akun-akun tersebut,” ujar Kezia Zefanya, mahasiswa Universitas Diponegoro.
Menanggapi maraknya akun-akun tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Undip juga telah memberikan teguran resmi melalui akun Instagram resminya, @bemundip, sebagai bentuk pengawasan dan edukasi bagi seluruh mahasiswa.
Melalui peristiwa ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih bijak dalam menggunakan media sosial—tidak hanya sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai ruang yang menjunjung etika dan tanggung jawab. Konten yang dibagikan hendaknya memiliki nilai positif dan memberikan manfaat bagi para penontonnya. Dengan demikian, seluruh pengguna media sosial, khususnya di platform TikTok, dapat berinteraksi dengan nyaman tanpa merasa dirugikan atau direndahkan.
Penulis: Gita Trisika Pardosi
Post a Comment