Masukkan iklan disini!

Kolaborasi Mahasiswa KKN Undip dan Masyarakat dalam Meningkatkan PHBS serta Upaya Preventif DBD di Desa Wangen

Klaten (5/1) – Pelaksanaan KKN Universitas Diponegoro berbeda dari tahun – tahun sebelumnya. Pasalnya, pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai mengharuskan segala kegiatan masyarakat dibatasi. Dari pembelajaran di sekolah, perkuliahan, kegiatan perkantoran, hingga sektor pariwisata terpaksa dialihkan menjadi online atau daring. Dengan mengangkat tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s)”, KKN Pulang Kampung dilaksanakan secara daring. Kegiatan yang berlangsung dari bulan Januari hingga Februari 2021 ini selain sebagai upaya memutus rantai Covid-19 juga sebagai media untuk mengangkat potensi daerah masing – masing.

Untuk mencapai upaya upaya tersebut, Devi Kurnia sebagai salah satu mahasiswa KKN yang berlokasi di Kabupaten Klaten mengajak masyarakat di Desa Wangen Kecamatan Polanharjo Kab Klaten untuk meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta preventif terhadap kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Peningkatan PHBS dilaksanakan dengan cara pelatihan online pembuatan sabun cuci tangan secara sederhana. Pelatihan ini memanfaatkan media Whatsapp sebagai penyalur informasi, mengingat masih dibatasinya kegiatan di masyarakat.


Bahan Pembuatan Sabun. (Doc Pribadi)

Bahan dasar dari pembuatan sabun cuci tangan antara lain: Sabun Castille, minyak zaitun, buah lemon, garam, serta air secukupnya. Bahan – bahan tersebut mudah ditemukan di pasaran dan pastinya alami. Selain pelatihan, sebelumnya juga akan diberikan materi singkat mengapa PHBS itu sangat penting dilakukan. Diharapkan, masyarakat bisa memahami dan meningkatkan PHBS dari tingkat keluarga. Lebih jauh, hal ini bisa menjadi inovasi usaha mikro yang dilakukan oleh ibu rumah tangga.


Selain mengenai PHBS, mahasiswa KKN berfokus pada upaya preventif DBD karena curah hujan mulai tinggi dan salah satu faktor risiko DBD adalah genangan air. Sosialisasi ini dilakukan dengan materi pengertian DBD, gejala, serta bagaimana mencegahnya. Gerakan 3M plus dalam mencegah DBD yang digaungkan Kemenkes terdapat satu poin menarik, yaitu menanam tanaman pengusir nyamuk. Tanaman pengusir nyamuk terdapat berbagai macam jenis, salah satunya bunga Lavender. Bunga yang memiliki aroma harum ini diyakini mampu mencegah nyamuk masuk ke rumah.


Sosialisasi Kepada Warga (Doc Pribadi)


Kegiatan yang berlangsung ±1 jam ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat. Mereka tertarik untuk membuat ramuan anti nyamuk yang terdiri dari minyak tanpa aroma, ekstrak bunga lavender, air, serta ragi. Ramuan alami ini dapat diletakkan di tempat terbuka agar nyamuk tidak berani mendekat.

Diharapkan dari dua kegiatan di atas, masyarakat kian memahami mengenai pentingnya PHBS agar terhindar dari penyakit serta menerapakan 3M Plus guna mengantisipasi terinfeksinya DBD.


Penulis: Devi Kurnia Nur Anggraeni

Dosen KKN: Lusi Nur Ardhiani, S.Psi, M.Psi

No comments