Masukkan iklan disini!

Rapat Senat Terbuka FKM: Pemilihan Dekan Tetap di Tangan Rektor


sumber: LPM PH
Pemilihan Dekan FKM sudah bergelora. Pesta pergantian pemimpin yang telah disusun timelinenya dari bulan Juli 2018 lalu, memberi warna berbeda disuasana perkuliahan kampus ungu. Tepat setelah masa liburan berakhir, pertengahan Agustus mahasiswa FKM disuguhkan dengan pemasangan banner yang berisi pengumuman pemilihan dekan dan empat calon yang akan maju menjadi kandidat dekan FKM periode 2019-2023.
Ada yang berbeda dari pemilihan dekan kali ini. Menurut Peraturan Rektor Universitas Diponegoro Nomor 8 Tahun 2018, tentang Petunjuk Pengisian Pelaksanaan Jabatan Dekan Fakultas/Sekolah Pada Universitas Diponegoro yang telah ditetapkan pada 4 Juli 2018, menyatakan bahwa rektor menetapkan dekan fakultas/sekolah definitif dengan Surat Keputusan Rektor setelah mendapatkan pertimbangan Senat Akademik. Artinya, pemilihan dekan tidak melibatkan suara dosen dan mahasiswa alias tidak ada pemilihan umum secara langsung.
Berdasarkan keputusan rapat senat FKM tanggal 18 Juli 2018 dibentuklah Tim Pengisian Jabatan Dekan FKM Undip yang diketuai oleh dr. Suhartono, M.Kes selaku Ketua Senat FKM.
Persyaratan untuk menjadi bakal calon dekan, terdiri dari persyaratan umum dan khusus. Persyaratan umum, antara lain WNI, pada akhir jabatan usia maksimum 61 tahun, dosen tetap Undip berstatus PNS, dan bebas narkoba. Sedangkan untuk persyaratan khusus, yaitu berusia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun pada saat berakhirnya masa jabatan pejabat dekan yang sedang menjabat; memiliki ijazah doktor dan jabatan fungsional serendah-rendahnya lektor kepala; memiliki pengalaman menjabat serendah-rendahnya sebagai sekretaris program studi atau setara.
Terdapat 12 nama dosen yang memenuhi syarat untuk menjadi bakal calon dekan FKM Undip 2019-2023, yaitu Dr. dra. Chriswardhani S., M.Kes, Hanifa M. Denny, SKM., MPH., Ph.D, Dr. dra. Sulistiyani, M.Kes, Dr. Nurjazuli, SKM., M.Kes, Dr. dr. Sri Achadi N., M.Kes, Dr. Yuliani, SKM., M.Kes, Dr. dr. Apoina Kartini, M.Kes, Dr. Ir. Mursid Raharjo, M.Si, Dr. M. Zen Rahfiludin, SKM., M.Kes, dr. Martha Irene K., M.Sc, Ph.D, dr. Onny Setiani, Ph.D, dan Dr. Budiyono, SKM., M.Kes.
Empat kandidat yang akhirnya mantap maju sebagai calon dekan FKM periode 2019-2023, yaitu Dr. Nurjazuli, SKM., M.Kes, Dr. Ir. Mursid Raharjo, M.Si, dr. Martha Irene K., M.Sc, dan Dr. Budiyono, SKM., M.Kes.
Pada Senin (10/09), digelar Rapat Senat Terbuka FKM dalam agenda Penyampaian Rencana Kerja Bakal Calon Dekan FKM Undip periode 2019-2023 di Gedung Boedioro FKM Undip pukul 09.30-12.00 WIB yang turut dihadiri oleh jajaran pegawai FKM, dosen, dan staff serta perwakilan mahasiswa.
Rapat senat dipimpin oleh Dr. dr. Ari Suswondo, M.PH sebagai moderator untuk menjelaskan teknis pelaksanaan dan pengambilan nomor urut untuk pemaparan visi-misi dan program kerja. Beliau menekankan bahwa dalam Rapat Senat Terbuka ini bukan untuk debat terbuka.
“Sekali lagi kita ingatkan bahwa paparan kali ini dari calon dekan itu sifatnya kita hanya mencermati, harus dibedakan dengan kegiatan politik, ini bukan debat calon dekan. Jadi, kalau misalnya nanti dari paparan ada sesuatu yang kurang bisa diberi masukan, sebagai penyempurnaan.” jelas Ari.
Pengambilan nomor urut menghasilkan Dr. Ir. Mursid Raharjo, M.Si diurutan pertama, disusul Dr. Budiyono, SKM., M.Kes, Dr. Nurjazuli, SKM., M.Kes, dan dr. Martha Irene K., M.Sc dengan waktu presentasi 15 menit.
Ir. Mursid Raharjo dengan membawa moto Ayo Maju Bersama Demi Keunggulan FKM mencanangkan 4 Pilar Rencana Program Kerja Dekan (4-RPKD), yaitu (1) Peningkatan Pendapatan Fakultas, (2) Peningkatan kualitas Institusi, SDM, dan Lulusan, (3) Keberlanjutan sistem, dan (4) Peningkatan Kesejahteraan. Beliau menggunakan konsep kepemimpinan dari sifat-sifat alam semesta yang mewakili sifat manusia seutuhnya. Makna yang terkandung dari sifat-sifat bumi, matahari, samodra, angin, api, dan swasana, beliau ingin membangun FKM yang unggul layaknya membangun Borobudur. Prinsipnya, beliau tak ingin membangun FKM seperti bermain catur, yakni oper bidak untuk menjatuhkan musuh, oper bidak untuk menghambat musuh, mengorbankan bidak lain untuk meraih posisi, operbidak untuk kekuasaan.
Pemaparan dilanjutkan oleh Dr. Budiyono yang ingin mewujudkan Undip menjadi World Class University melalui FKM dengan beberapa strategi yang beliau gagas, yaitu kepemimpinan yang efektif, atmosfer akademik dan kompetensi, komunikasi dan bisnis inovatif, serta riset dan inovasi terintegrasi dengan tujuan utamanya untuk mewujudkan excellent research and innovation in Public Health. Beliau membawa visi menjadikan FKM Undip unggul dalam riset dan inovasi di bidang kesehatan masyarakat pada tingkat nasional dan internasional pada Tahun 2025 yang ditunjang dengan lima misi yang beliau canangkan dari segi pendidikan kesehatan masyarakat, penelitian dan inovasi, pengabdian masyarakat, pengelolaan institusi berdasarkan asas good governonce, dan kerjasama serta kemitraan nasional maupun internasional.
Urutan ketiga dari Dr. Nurjazuli yang membawa visi Menjadi Lembaga Pendidikan Kesmas Berdaya Saing Internasional Tahun 2029 serta misinya untuk mewujudkan visi tersebut, yaitu menguatkan Tata Kelola Organisasi Berkelanjutan, melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi berorientasi pada peningkatan kinerja dan kualitas lulusan yang unggul, meningkatkan kapabilitas Sumber Daya Manusia Pendidikan, menjalin kerjasama dalam dan luar negeri. Beliau merancang enam program strategis menuju FKM yang lebih baik, yaitu Penguatan Tata Kelola Organisasi, Peningkatan Kualitas SDM, Diversifikasi program, Sinkronisasi Program – IKU – Acreditation indicators, Continuous Improvement (PDCA), dan Pengembangan Budaya Organisasi.
Pemaparan terakhir, yaitu dr. Martha, satu-satunya kandidat wanita dari bagian peminatan Gizi ini membawa visi dan misi yang dilandasi oleh nilai-nilai Universitas Diponegoro: Jujur, peduli, adil dan berani yang didasarkan pada visi FKM dan Undip. Strategi utama yang digagas, yaitu satukan derap semua unsur civitas akademika: tenaga pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni. Didukung dengan peningkatan rencana kegiatan di bidang pendidikan, sumber daya, komunikasi dan bisnis, serta penelitian. Salah satu lirik lagu Mars FKM ‘Satukan derap songsong masa depan. Bangsa yang sehat, tujuan mulia. Hidup FKM almamater kita. Jaya Sentosa selamalamanya menjadi inspirasi dan penyemangat beliau untuk mewujudkan FKM Undip menjadi rumah kita bersama dengan moto yang digaungkan Salam Sehat, Semangat, Maju Bersama.
Sang moderator, Ari Suwondo kemudian memberikan kesempatan kepada pihak dosen untuk mengajukan pertanyaan maupun masukan kepada ke empat calon. Pertanyaan datang dari dra. Chriswardhani tentang cara kepemimpinan untuk memanajemen semua unit di FKM dan cara mencapai program kerja menggunakan dana yang hanya 30%. Pertanyaan lagi dari dr. Sutopo, menambahkan pertanyaan Chris cara untuk melakukan bargaining ke pihak universitas untuk mendapat dana lebih besar seperti fakultas lain, dan cara improvement derap langkah bersama-sama dengan komunitas kesehatan masyarakat. Serta masukan dari Priyadi Nugraha, untuk memberikan ciri khas slogan atau tagline untuk FKM.
Pihak mahasiswa pun diberikan kesempatan untuk memberikan pertanyaan maupun masukan. Pertanyaan datang dari Peni Nursalekha terkait strategi untuk mewujudkan FKM di kancah internasional dan forum alumni yang belum maksimal. Selain itu, pertanyaan dari Alfiko Aditya mengenai ketersediaan untuk menandatangani Pakta Integritas yang merupakah hasil kesepakatan antara komting angkatan, komting peminatan, dan ketua Lembaga mewakili mahasiswa tentang keresahan-keresahan yang dirasakan baik dari segi sarana dan prasarana, proses akademik, maupun organisasi mahasiswa di FKM yang bisa menjadi rujukan untuk perbaikan dari sisi pandang mahasiswa. Isi dari Pakta Integritas tersebut, yaitu (1) menjamin dilakukannya perbaikan dan pengembangan fasilitas yang menunjang aktivitas belajar mengajar dan kemahasiswaan (mushola, kelas, parkiran, kamar mandi, dan lainnya), (2) menjamin dilakukannya transparansi pengelolaan dana fakultas yang dipublikasikan secara resmi dan terbuka, (3) menjamin perbaikan sistem dan kegiatan akademik, (4) menjamin kesedian Dekan dan jajarannya terkait audiensi yang diajukan mahasiswa, (5) menjamin kesediaan Dekan untuk melakukan dialog terbuka dalam bentuk forum sarasehan dengan mahasiswa, (6) memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan kemahasiswaan (mempermudah sistem administrasi Ormawa, pembina Ormawa dipilih sendiri, dan lainnya), (7) terlibatnya Dekan dan jajarannya dalam mewujudkan Undip KTR.
Menurut Suhartono, Pakta Integritas tersebut belum bisa untuk ditindak lanjuti dalam hal penandatanganan. Isi dalam Pakta Integritas tersebut dijadikan sebagai bahan masukan yang akan disahkan oleh Ketua Senat, kemudian disampaikan ke bakal calon khususnya calon yang nanti terpilih menjadi Dekan FKM Undip periode 2019-2023. “Saya kira tidak usah khawatir, kami sebagai Senat Fakultas siap menerima masukan dari mahasiswa.” tambah Suhartono.
Belum adanya kepastian mengenai Pakta Integritas tersebut, pihak BEM sendiri akan menindaklanjuti hal tersebut dalam bentuk aspirasi yang akan diberikan ke Pak Suhartono. “BEM juga akan mengadakan forum diskusi bersama calon Dekan dan mengundang mahasiswa secara terbuka untuk membicarakan visi-misi dan program kerja, yang harapannya mahasiswa dapat lebih mengenal calon Dekan tersebut.” ujar Alfiko, Ketua BEM FKM 2018. (Heni Purnamasari)

No comments