Masukkan iklan disini!

TIM UNDIP RAIH GOLD MEDAL, BEST INVENTION DAN SPECIAL AWARD DI MOSCOW, RUSIA



(sumber : Tim Archimedes 2019)

Mahasiswa Universitas Diponegoro yang terdiri dari Rifki Rokhanudin (FSM), Abdurrohman Hizbulloh (FEB), Intan Permata Nur Rizqi (FKM), Fatkhiyatus sa’adah (FSM), Diina Ul Qoyyima (FKM), Ria Yunwiani (FSM), dan Apriliani Ismi Fauziah (FKM) berhasil meraih Gold Medal, Best Invention dan Special Award dalam ajang Moscow International Salon of Invention and Innovative Technologies Archimedes 2019 di Moscow, Rusia yang berlangsung pada tanggal 26-29 Maret 2019. Event Archimedes 2019 ini merupakan event mengenai pemaparan hasil inovasi karya dari berbagai bidang yang diselenggarakan oleh semacam Lembaga Penelitian di Rusia setiap tahun dan pada Tahun 2019 ini diikuti oleh 22 negara dengan 800 karya yang ditampilkan. Abdurrohman mengatakan bahwa konsep dalam ajang Archimedes 2019 ini tidak jauh berbeda dari PIMNAS.
“Konsepnya itu sebenarnya tidak jauh beda dibandingkan yang ada di PIMNAS yang dimana kawan-kawan dan berbagai inovator sama invention itu menampilkan produknya dan nanti penjuriannya itu pun juga dilakukan oleh beberapa negara”.
Kendala yang dialami oleh Tim Undip ini adalah diawal terkait administrasi, lalu karena produk yang akan dipamerkan merupakan alat yang membutuhkan baterai sehingga pada saat di bandara ada sedikit masalah, serta faktor cuaca karena disana cuaca bisa mencapai -2 derajat Celsius. Tim dari Indonesia juga mendapatkan jamuan dari Duta Besar Indonesia untuk Rusia karena merasa bangga atas prestasi yang diraih oleh tim-tim dari Indonesia dan mereka bisa melanjutkan kuliah di Rusia jika mau mendaftar karena ada beberapa beasiswa.
“Mumpung masih jadi mahasiswa ada banyak kesempatan, ada banyak hal terpendam yang sebenarnya kita kadang takut gitu untuk menciptakan bahkan menyampaikan ide, menyampaikan gagasan itu kadang takut. Tapi sebenarnya hal-hal seperti itu akan mengkerdilkan kita. Ada banyak event, ada banyak waktu, dan ada banyak kesempatan yang bisa kita jadikan itu momentum untuk menuangkan ide-ide kita, tinggal kita aja yang mewarna. Jadi sebenarnya kita ke Rusia itu bisa aja kita nggak jadi berangkat, tapi ada banyak hal yang mendorong kita untuk berangkat termasuk meminimalisir emosi, termasuk menyederhanakan masalah, dan sebagainya. Jadi, terlalu banyak hal yang kita lewatkan selama ini. Jadi mumpung masih maba, mumpung masih angkatan-angkatan muda, jangan sampailah waktu itu kita lewati, padahal bisa gitu organisasi, akademik, terus prestasi itu bisa sejalan langsung”, pesan Diina. “Kita kan pasti memiliki potensi, nah ada baiknya kita mengenali potensi kita sendiri sehingga nanti kita akan lebih mengerti terkait dengan diri kita sendiri untuk bisa mengembangkan potensi itu menjadi sebuah karya yang bermanfaat untuk bangsa dan negara”, ujar apriliani menambahkan. (Joko Susilo)

No comments