Masukkan iklan disini!

Modernisasi Edukasi Seks bersama Dr. Boyke

Photo : Dhia Ghonniyah
SEMARANG (15/11).Tingginya masalah kesehatan reproduksi di Indonesia ternyata belum menjadi perhatian bagi masyarakat kita. Masyarakat masih menganggap bahwa edukasi seks adalah edukasi yang “saru” dan belum lah pantas diberikan kepada para mahasiswa belum menikah dan belum mengenal apa itu edukasi seks. Karena hal tersebut BEM FKM Undip mempersembahkan Seminar Nasional Hari Kesehatan Nasional dengan tema Modernisasi Edukasi Seks. Acara Seminar Nasional
ini digelar pada Sabtu (15/11) di Gedung Graha Bhakti Praja, Kantor Gubernur Jawa Tengah.Acara dimulai dengan sambutan oleh Ketua Panitia, Kevin Yudhistira. Dalam sambutannya, ia berharap dengan adanya acara seminar nasional ini para peserta tidak hanya belajar mengenai edukasi seks. Mahasiswa FKM angkatan 2012 ini juga mengatakan bahwa para mahasiswa insan kesehatan juga tahu dan harus turut prihatin dengan masalah kesehatan reproduksi yang terjadi sekarang.
Acara Seminar Nasional ini mengundang tiga pembicara yang ahli di bidangnya. Materi pertama diberikan oleh Dr. Riskiyana S. Putra, M.Kes tentang permasalahan kesehatan reproduksi dan peran pemerintah dalam menanggulanginya. Dr. Riskiyana S. Putra, M.Kes memaparkan bahwa angka kematian ibu adalah salah satu masalah yang selalu meningkat dari tahun ke tahunnya. Masalah ini membutuhkan suatu strategi dalam menanggulanginya salah satunya adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.
Materi kedua diberikan oleh Dr. H. Boyke Dian Nugraha SpOG, MARS. Materi yang diberikan berisi tentang mengubah stigma masyarakat terhadap edukasi seks. Dr. Boyke memaparkan kesadaran masyarakat adanya edukasi seks terbilang cukup rendah padahal edukasi seks harus diajarkan sedini mungkin agar dalam memahaminya tidak salah “kaprah”. Banyaknya kasus aborsi, kematian akibat kanker serviks adalah salah satu bukti minimnya edukasi seks. Banyak hal-hal yang diungkapkan dari penelitian-penelitian yang pada hal umumnya banyak orang yang belum mengetahuinya. Materi yang disampaikan oleh Dr. Boyke sangatlah menarik, dalam penyajiannya Dr. Boyke juga memadupadankan presentasi dengan menyanyi sebagai bentuk “entertaining”.
Materi ketiga diberikan oleh Dra. Tjondrorini, Kepala BKKBN Jawa Tengah, yang memberikan materi mengenai bagaimana meminimalisir peningkatan jumlah kasus kesehatan reproduksi di Indonesia. Dra. Tjondrorini, Kepala BKKBN mengungkapkan bahwa salah satu cara dalam meminimalisir kasus kesehatan reproduksi tersebut adalah dengan menghargai diri kita sendiri sampai nanti gerbang kemerdekaan (perkawinan).
Acara Seminar Nasional Hari Kesehatan Nasional ini ditutup dengan selesainya materi ketiga. Hari Kesehatan Nasional tidak hanya mengadakan seminar nasional, panitia juga mengadakan acara AEROPA yaitu Aerobic Party yang akan diadakan pada hari Minggu (16/11)di Lapangan Kantor Gubernur Jawa Tengah untuk memeriahkan Hari kesehatan Nasional yang ke-50.(Dhia Ghonniyah)

No comments