Masukkan iklan disini!

#3 Aku Anak Indonesia dan Aku Bangga

Ningbo, China, 31 Januari 2013
Mengawali pagi hari yang cerah dan dingin di kota Ningbo bersama seluruh “exchange participant” dari 7 negara yaitu Indonesia, Mexico, Brazil, Polandia, Taiwan, Mesir, dan China. Perwakilan dari Indonesia ada dua orang yaitu saya, Lidya Alvira (Universitas Diponegoro), dan Farhan Kurnia Mayendri (Universitas Lampung). Aiesec Zhejiang bersama Aiesec Internasional bekerjasama mengadakan sebuah project social dalam bentuk edukasi yang dinamakan “Dare to Dream”. Kegiatan ini berupa proses belajar mengajar aktif dan atraktif dengan berbagai inovasi dari exchange participant 7 negara yang secara keseluruhan bergabung menjadi tim. Tim ini merupakan tim yang siap menolong anak-anak tingkat SMP untuk mengenal dunia luar, berani untuk bermimpi dan tentu saja meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris mereka.
Sekolah yang menjadi basecamp pertama kami merupakan sekolah untuk anak-anak yang sebagian orang tuanya kurang mampu. Ini merupakan sekolah bantuan dari pemerintah RRC (Republik Rakyat China). Diakui memang jika dibandingkan dengan anak-anak SMP di Indonesia, saya rasa kemampuan anak-anak Indonesia jauh lebih baik menguasai bahasa dunia ini. Bayangkan saja, untuk tingkat SMP mereka baru mengenal bagaimana memperkenalkan diri sebatas nama, umur, asal, alamat dan hobi. Untuk kosakata pun mereka masih sangat kurang. Jika dibandingkan dengan Indonesia, maka pelajaran Bahasa Inggris tingkat SMP di sekolah Ningbo ini sebanding dengan tingkat SD di Indonesia.
Hari ini saya mempresentasikan Indonesia dan budayanya. Diluar dugaan, ternyata ketika sedang presentasi di dalam kelas, TV lokal China datang ke sekolah dan meliput semua kegiatan di sini. Indonesia mendapat sorotan paling banyak karena kebetulan sekali saya membawakan semua ciri khas Indonesia. Saya memamerkan batik dan meminta salah satu dari siswa untuk maju ke depan melukis batik semampunya dari baju batik yang saya tunjukkan. Saya menampilkan beberapa bangunan kebanggaan Indonesia seperti Borobudur, Prambanan dan beberapa tempat menarik khususnya di kota Semarang. Saya tampilkan miniatur Borobudur dan Prambanan, mereka sangat kagum dan tertarik dengan negeri ini. Selanjutnya, saya memberikan mereka beberapa mainan tradisional Indonesia dan beberapa pensil boneka batik yang saya beli di Malioboro, Yogyakarta. Kameramen dan reporter TV Lokal meminta saya menunjukkan permainan-permainan dan keunikan Indonesia lainnya
“Wonder of the world” saya selalu menanyakan kepada murid saya, “Apakah kamu tahu tentang Tembok besar China?” Lalu saya mengatakan, “Kami, Indonesia mempunyai satu dari wonders of the world itu, kami punya “Komodo Island”. “Waah, waooo” itu ekspresi yang keluar dari mulut mereka. Lima pulau besar di Indonesia memiliki keunikannya masing-masing. Sumatera dengan hewan dan masakannya, Kalimantan dengan hutannya, Sulawesi dengan keindahan bawah laut, Jawa dengan seni tari dan adat budaya, Papua dengan Kasuari yang indah dan Bali dengan panorama dan eksotis alam yang dimilikinya. Bangga melihat ekpresi kekaguman anak-anak terhadap negeri ini. Begitu pula dengan para guru dan teman-teman saya sesama “Exchange Participant”. Kalian percaya? Teman-teman Aiesec China dan exchange participant lainnya tertarik dengan bahasa Indonesia? Mereka sekarang bisa mengucapkan ‘enak, sampai jumpa, selamat datang’, meskipun dengan gaya bicara yang terdengar lucu. Mereka ingin sekali berkunjung ke Indonesia, mencicipi indahnya alam ini dan merasakan keramahan Indonesia yang dibalut dalam budayanya. Saya bangga menjadi anak bangsa Indonesia, dengan keunikan dan keragaman yang dimilikinya. Saya bersyukur dilahirkan di bumi Indonesia dengan keindahan alam yang begitu indah. Ya, jujur saya katakan negeri kitalah yang memiliki keanekaragam, kita bisa menampilkan semua kebudayaan dan keindahan alam yang kita miliki. Salah satu manfaat dari perjalanan selama di China ini adalah menjadikan saya semakin cinta negeri Indonesia. Ayo jangan malu jadi anak Indonesia, kita bisa lebih hebat dari mereka jika kita mau lebih keras belajar dan meningkatkan kemampuan diri sehingga bisa membuktikan pada dunia bahwa Indonesia BISA dan kita adalah anak Indonesia yang setia selalu menjaga nama baik negeri ini.




Sebelumnya...
Article by :
Lidya Alvira
Mahasiswa Semester 6 FKM Undip
Peminatan Epidemiologi
Photo
Dokumen Pribadi

No comments