Masukkan iklan disini!

Dari Posyandu untuk Generasi Sehat: Edukasi PHBS dan CTPS Bersama EMPOV 2025



Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat yang memiliki peran penting dalam menjaga derajat kesehatan warga, mulai dari balita hingga lansia. Melalui kegiatan ini, masyarakat tidak hanya memperoleh pelayanan kesehatan dasar, tetapi juga edukasi tentang perilaku hidup sehat. Salah satu perilaku yang penting ditanamkan sejak dini adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), termasuk Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).

Sebagai bentuk kontribusi mahasiswa terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, Empowering Public Health on Village (EMPOV) hadir sebagai program pendampingan dan pemantauan kegiatan posyandu di Kelurahan Meteseh. Program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan layanan kesehatan masyarakat melalui kolaborasi antara mahasiswa dan kader posyandu dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Kegiatan EMPOV dilaksanakan sebanyak tiga kali di tiga lokasi posyandu berbeda, yakni RW 7, RW 21, dan RW 22 di Kelurahan Meteseh, Tembalang, Semarang. Kegiatan pertama berlangsung pada Minggu, 12 Oktober 2025, di Posyandu Kelurahan RW 7. Posyandu dimulai pukul 08.00–10.30 WIB, diawali dengan registrasi peserta, dilanjutkan dengan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, lingkar lengan atas, dan lingkar kepala untuk balita. Untuk lansia, dilakukan pemeriksaan berat badan, tinggi badan, lingkar perut, serta pengecekan tekanan darah. Setelah pemeriksaan selesai, peserta posyandu menerima Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

Pada kesempatan ini, tim EMPOV dari Divisi Pengabdian Masyarakat LPM Publica Health FKM Undip turut membantu kegiatan posyandu sekaligus memberikan edukasi CTPS kepada anak-anak. Edukasi dilakukan secara interaktif menggunakan media poster yang menarik, berisi tentang kapan waktu yang tepat untuk mencuci tangan serta langkah-langkah mencuci tangan yang benar. Anak-anak terlihat sangat antusias dan aktif dalam mengikuti arahan, bahkan banyak di antara mereka yang langsung mempraktikkan cuci tangan di tempat.

Kegiatan kedua dan ketiga dilaksanakan bersamaan pada Rabu, 15 Oktober 2025, di Posyandu Kelurahan RW 21 dan RW 22. Rangkaian kegiatan di kedua posyandu tersebut hampir serupa, dilaksanakan pada jam 16.00–17.30 WIB, dimulai dari registrasi, pemeriksaan kesehatan untuk balita, remaja, dan lansia, hingga pembagian PMT. Pada RW 21, tim EMPOV juga turut membantu tahap percobaan Posyandu Remaja dengan melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atas bagi remaja setempat.

Selain itu, tim EMPOV juga memberikan edukasi PHBS kepada anak-anak dengan media leaflet yang menarik. Materi yang disampaikan mencakup pentingnya mencuci tangan dengan sabun, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, minum air putih yang cukup, buang air di toilet, menyikat gigi dua kali sehari, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, istirahat yang cukup, serta melakukan aktivitas fisik setiap hari. Edukasi diberikan secara interaktif satu per satu dengan anak-anak untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan edukatif.

Berbeda dari dua lokasi sebelumnya, kegiatan di RW 22 diwarnai dengan peresmian Enam Standar Pelayanan Minimal (6 SPM) yang dihadiri oleh Lurah Meteseh Bapak Joko Rahmantoko, Ketua PKK Ibu Krisnaningsih, serta tokoh masyarakat setempat. Adapun 6 SPM merupakan bentuk komitmen pemerintah kelurahan untuk memastikan masyarakat mendapatkan layanan dasar yang berkualitas di berbagai sektor kehidupan. Enam bidang SPM tersebut meliputi bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang pekerjaan umum, bidang perumahan rakyat, bidang ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat, serta bidang sosial. Suasana posyandu RW 22 tampak sangat meriah dan ramai karena dihadiri oleh berbagai kalangan usia, menjadikan kegiatan ini sebagai bentuk kebersamaan dan kekompakan warga Kelurahan Meteseh.

Melalui rangkaian kegiatan EMPOV, mahasiswa berperan aktif dalam mendukung kelancaran kegiatan posyandu sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya PHBS. Edukasi CTPS dan PHBS berhasil menarik perhatian anak-anak yang menjadi sasaran utama kegiatan, beberapa dari anak-anak yang terlibat menunjukkan antusiasme mereka dalam berinteraksi. Selain itu, kegiatan ini mempererat hubungan antara mahasiswa, kader posyandu, dan masyarakat setempat. Kolaborasi ini tidak hanya membantu meningkatkan kualitas layanan kesehatan di posyandu, tetapi juga menumbuhkan rasa kepedulian sosial dan semangat gotong royong dalam mewujudkan masyarakat yang sehat.

Kegiatan EMPOV di Kelurahan Meteseh menjadi bukti bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menciptakan perubahan positif dalam perilaku kesehatan. Melalui edukasi sederhana seperti CTPS dan PHBS, anak-anak dapat belajar pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan sejak dini sebagai kunci pencegahan penyakit dan pembentukan perilaku hidup sehat di masa depan. Harapannya, semangat hidup bersih dan sehat yang ditanamkan melalui kegiatan ini dapat berlanjut dan menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kelurahan Meteseh. (Divisi Pengmas LPM-PH)

No comments