Personal Branding: Sesuatu yang Harus Dimiliki Para Pencari Kerja
Photo: PH |
Pencarian kerja yang sulit di zaman sekarang menjadi fenomena menarik untuk diulik. Persaingan ketat antar pelamar kerja tidak melulu soal kecerdasaan maupun IPK tinggi. Namun, ada hal lain yang seringkali diabaikan kebanyakan orang.
Memasuki MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), lulusan Undip dituntut untuk mampu menjadi pesaing di antara pelamar kerja dari berbagai negara di Asean. Kamis (08/09), Undip Career Center (UCC) mengadakan CEO Talk: Bulid Your Personal Branding di Laboratorium Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang berada di lantai 4, Universitas Diponegoro. Acara ini bertujuan untuk menyiapkan lulusan Undip agar siap berkompetensi di pasar global.
Disampaikan oleh Fitria selaku ketua UCC, bahwa UCC memiliki program-program yang dapat menunjang lulusan Undip mempunyai keahlian profesional agar siap bersaing di dunia kerja global. Program-program UCC, seperti Career Training, Career Counseling, Career Jam Session, Intership, dan Company Visit.
Berbicara tentang personal branding, maka personal branding menjadi hal penting yang perlu dipersiapkan bagi semua orang yang akan mencari kerja. Personal Branding menjadi daya tarik bagi pemiliki perusahaan untuk merekrut pelamarnya.
“Personal branding adalah hal yang sangat penting karena merupakan cerminan dari diri kita. Contohnya adalah dalam berorganisasi. Bagaimana anda dalam organisasi menjadi orang penting. Kalau ada anda organisasi akan lebih baik. Bukan malah menjadi masalah,” ujar Ambariyanto selaku Wakil Rektor IV Undip.
“Saat akan mengisi CV, tulislah hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan itu, yang tidak berhubungan jangan ditulis. Bagaimana pintar-pintar kita membuat CV, bersikap, dan bertindak,” tambah Ambariyanto disela-sela memberi sambutan.
UCC mengundang seorang pembicara dalam ahlinya, Kukrit Suryo Wicaksono. Ia merupakan CEO Suara Merdeka yang juga masih aktif berkecimpung dalam berbagai organisasi bidang enterpreneur. Menurutnya, bukan orang pintar yang dicari oleh perusahaan. Namun, ia yang bisa menjadi part of the solution bagi tempat kerjanya.
“Personal branding itu kuncinya gampang, yaitu create your own network. Alias perbanyak teman,” ujar Kukrit yang sekarang menjabat sebagai ketua umum Kadin Jawa Tengah.
Kukrit menambahkan bahwa personal branding yang kuat adalah mereka yang menguasai apa yang ingin diraih, mengetahui kepada siapa, untuk apa dan atas tujuan apa berbicara kepada orang yang diajak berbicara, menulis lamaran kerja yang berisi banyak pengalaman nonformal juga keaktifan organisasi, dan berteman dengan banyak orang serta membuka diri.
“Hal pertama yang harus dilakukan untuk mengembangkan personal branding adalah mengenali kekurangan kita,” tegas Kukrit.
Jika menjadi orang pintar hanya bernasib sebagai pegawai yang baik, maka jadi orang yang banyak berteman dan bergaul akan menjadi bos. Personal branding bukan hanya soal penampilan tapi kualitas diri yang mampu berinteraksi dengan banyak orang. (Heni Purnamasari)
Post a Comment