SKM untuk Indonesia Lebih Baik
Sabtu (17/9) Public Health Success Experience (PHaSE) yang merupakan acara seminar
dan talkshow tahunan FKM Universitas Diponegoro berlangsung dengan lancar dan meriah. PhaSE tahun ini mengusung tema Empowering SKM To Take a Role In
Health Development.
Acara seminar, diawali dengan seminar sesi pertama yang
disampaikan oleh Sundoyo, ia memaparkan
program-program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dimana Sarjana
Kesehatan Masyarakat (SKM) dapat mengambil bagian. Salah satunya
adalah Program Nusantara Sehat, program
ini bertujuan menguatkan layanan
kesehatan primer dan berfungsi memberikan pelayanan kesehatan serta melakukan
upaya preventif melalui pendidikan kesehatan, konseling serta skrining. Sebagai
Kepala Bagian Hukum dan Perundangan Kementrian Kesehatan, Sundoyo menyampaikan
Undang-Undang No.36 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan yang semuanya bertujuan
pada usaha promotif dan preventif.
Pengamat dan Konsultan Kebijakan Nasional dan Internasional, Laksono Trisnantoro,
sebagai pembicara seminar yang kedua menyampaikan bahwa ilmu kesehatan masyarakat bukan hanya milik satu
profesi tetapi cara berfikir, filosofi dan gaya hidup yang dimiliki semua orang.
“Jangan
sampai lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat hanya pada profesi seperti
kesehatan dan rumah sakit. SKM harus membuka diri dan spesifik sesuai dengan
undang-undang yang berlaku agar lebih memiliki kompetensi,” tambah Laksono.
Ia
mengakhiri sesi dengan berpesan bahwa perlu perubahan cara pandang
para ahli kesehatan masyarakat dan perlu perubahan kurikulum di FKM.
Selanjutnya, acara talkshow diisi oleh dua alumni FKM Undip yang
bercerita tentang almamaternya yang telah
mengantarkan mereka pada pintu kesuksesan. Kedua pembicara tersebut ialah
Suharsi selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah dan Yeni Tri Herwanto selaku Program Officer Yayasan Cipta Cara Padu.
Suharsi
bercerita banyak mengenai pengalamannya berkecimpung di bidang pemerintahan dan
penghargaan-penghargaan yang telah ia dapatkan. Ia mengatakan bahwa SKM itu seperti rumput liar, dimanapun tempatnya dan bagaimanapun
kerjanya ia akan selalu hidup. Sehingga,
SKM harus berani bersaing dan menang.
Yeni Tri yang bergelut dibidang NGO
atau Non-Governmental
Organisation juga bercerita mengenai seluk-beluk
berdampingan bersama pemerintah membangun kesehatan masyarakat Indonesia. Di
usia muda telah banyak tantangan
yang dihadapinya dengan semangat karena passion. Ia pun menyampaikan
bahwa sebagai SKM jangan terpaku hanya sebagai pegawai negeri saja karena pada
sektor swasta “banjir” pekerjaan.
Setelah acara usai, peserta pulang dengan ilmu dan motivasi yang
penuh dan akan terus haus akan seluk-beluk menjadi seorang Sarjana Kesehatan
Masyarakat yang berkualitas dan kompeten. SKM
for better Indonesia. (Intan Dwinovita Hanum)
Aamiin, memperjuangkan kesmas bisa dilakukan olesiapapaun termasuk anak kecil, dan memperjuangkan kesmas sudah dilakukan sudah dilakukan sebelum ada SKM....
ReplyDeleteMemperjuangkan kesmas belum tentu memperjuangkan SKM (pendayagunaan/penempatan, kesejahteraan, dll) tapi memperjuangkan SKM sudah jelas memperjuangkan Kesehatan masyarakat, karena niat awal SKM dilahirkan untuk menjaga masyarakat agar tetap sehat(bukan menyembuhkan)...So, masih ragu memperjuangkan SKM jadi tenaga kesmas di desa/kelurahan dan setiap instansi yankes dan non yakes agar bisa dapat kesempatan dimanapaun untuk menyehatkan masyarakat.....?? Salam #SKMuntukIndoensiaSehat