Review Film Love, Rosie: Perjalanan Sahabat Menjadi Cinta

 

Sumber: Google

    Film Love, Rosie dirilis pada 17 Oktober 2014 yang diadaptasi dari novel berjudul Where Rainbows End karya penulis Cecelia Ahern. Pertama kali tayang di Festival film Internasional Philadelphia. Film Love, Rosie dibintangi oleh aktris Lily Collins sebagai Rosie Dunne dan Sam Claflin sebagai Alex Stewart. Film ini mengangkat kisah percintaan dua remaja yang mungkin setiap remaja akan merasakannya. 

    Film ini menceritakan dua orang sahabat laki-laki dan perempuan bernama Alex dan Rosie yang telah bersahabat sejak kecil. Sebenarnya mereka berdua saling menyukai tetapi memilih diam dan mebjadikan orang lain pasangan mereka. Mereka memiliki impian untuk berkuliah di Amerika Serikat.  Hingga pada suatu hari di pesta dansa sekolah, Greg mengajak Rosie untuk datang bersama yang awalnya ajakan ini ditolak oleh Rosie. 

    Hari berikutnya ternyata Alex memberi kabar bahwa dirinya diterima di jurusan Kedokteran Harvard. Hal ini membuat Rosie tidak jadi memberi tahu keadaan sebenarnya kepads Alex. Rosie takut Alex akan menggagalkan impiannya untuk menjadi dokter hanya karena Rosie. Rosie berjanji akan bertemu dengan Alex disana, tetapi janji itu tidak Rosie tepati. Dia melahirkan anak perempuan yang diberi nama Katie, 5 tahun kemudian Rosie mengunjungi Alex di Boston dan menghabiskan malam bersama. 

    Film Love, Rosie mengajak penonton mengikuti perjalanan cinta Alex dan Rosie yang penuh penyesalan. Kisah Alex dan Rosie terkesan klise, tetapi terkadang relate dengan beberapa orang di luar sana. Film Love, Rosie tidak hanya berkutat pada kisah persahabatan dan cinta antara Alex dan Rosie. Film ini juga menunjukkan bagaimana perjuangan keduanya menjalani kehidupan. Penonton akan diperlihatkan suka duka Rosie sebagai ibu muda yang mendapatkan dukungan dari keluarga dan sahabatnya. Alur cerita film ini walaupun terkesan biasa saja tetapi memberikan makna yang mendalam bagi pentonton yang mentontonnya. Kekurangan Film Love, Rosie ini hanya alur yang terasa terlalu cepat. Padahal ada beberapa poin film yang bisa dijelaskan lebih lanjut dan tidak terkesan membingungkan. (Caca)