Masukkan iklan disini!

Penggunaan MyPertamina di SPBU, Bagaimana Keamanannya?



Sumber : play.google.com

Mulai 1 Juli 2022, pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar Subsidi diwajibkan untuk melakukan pendaftaran MyPertamina melalui website subsiditepat.mypertamina.id. Penggunaan MyPertamina untuk pembelian BBM bersubsidi ditujukan agar penyaluran subsidi dapat tepat sasaran. Dalam masa uji coba, MyPertamina hanya berlaku bagi pemilik kendaraan roda empat saja. Mobil yang masuk ke dalam kategori mewah – di atas 2000 cc – tidak berhak untuk mendapatkan Pertalite dan Solar Subsidi.

Aturan penggunaan MyPertamina untuk membeli Pertalite dan Solar Subsidi ini diterapkan dalam beberapa tahap. Tahap pertama akan dilakukan di 11 daerah, yaitu Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, Kota Banjarmasin, Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Manado, Kota Yogyakarta, dan Kota Sukabumi. Pengimplementasian MyPertamina tahap pertama akan dimulai pada tanggal 1 Agustus 2022.

Masyarakat dapat melakukan pendaftaran melalui langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menyiapkan dokumen yang dibutuhkan seperti KTP, STNK, Foto kendaraan, dan dokumen pendukung lainnya.

2. Buka website subsiditepat.mypertamina.id

3. Centang informasi memahami persyaratan.

4. Klik daftar sekarang dan ikuti instruksi dalam website tersebut.

5. Tunggu pencocokan data maksimal 7 hari kerja di alamat email yang telah didaftarkan, atau cek status pendaftaran di website secara berkala.

6. Apabila sudah terkonfirmasi, unduh kode QR dan simpan untuk bertransaksi di SPBU Pertamina.

Penggunaan MyPertamina menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Kekhawatiran masyarakat untuk mengakses kode QR dari smartphone ketika di SPBU yang dapat membahayakan mereka. Dosen K3 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Yuliani Setyaningsih mengatakan, masyarakat tidak perlu membawa smartphone ketika mengisi BBM. “Terdapat pemahaman yang perlu diluruskan, untuk mengakses kode QR, masyarakat tidak perlu membawa handphone mereka. Kode QR bisa dicetak, lalu ditaruh di kaca mobil atau dilaminasi agar bisa ditaruh di dompet,” kata Yuliani dalam diskusi virtual, Senin (04/07/2022).

Yuliani menambahkan, “Petugas cukup scan kode QR milik konsumen. Jika sudah sesuai dengan ketentuan, maka dilanjutkan dengan pengisian BBM dan pembayaran bisa dilakukan tunai maupun debit,”. Jika konsumen tidak mencetak kode QR miliknya, mereka bisa menunjukkan melalui smartphone. Karena scan kode QR ini dilakukan sebelum pengisian BBM, jadi dapat dikatakan aman. “Dapat dikatakan berbahaya jika seseorang mengisi BBM, kemudian dia menggunakan handphone-nya. Karena uap yang keluar dari tangki bahan bakar bisa mengenai sinyal dari handphone.” lanjutnya.

Selain itu, bagi konsumen yang kesulitan untuk mendaftarkan kendaraannya dalam MyPertamina – khususnya bagi orang yang tidak memiliki smartphone dan gagap teknologi – mereka bisa datang ke tenda khusus di SPBU terdekat yang berfungsi sebagai tempat pendaftaran MyPertamina. Konsumen akan diarahkan oleh petugas untuk mempermudah proses pendaftaran. (Dwy dan Umi)


Narasumber: Dr. Yuliani Setyaningsih, S.KM., M.Kes.

No comments