Satu Tahun Prabowo Gibran: Stabil di Atas Kertas, Rapuh di Lapangan
Sumber : Detik News
Setahun Memerintah: Antara Janji Perubahan dan Kenyataan yang Tak Bergerak
Satu tahun sudah pemerintahan Prabowo–Gibran berjalan. Janji perubahan besar yang dulu menggema di panggung kampanye kini mulai terdengar samar. Pemerintah memang rajin mempromosikan berbagai pencapaian, seperti stabilitas ekonomi, proyek pembangunan, dan program bantuan sosial. Namun di balik narasi itu, publik masih kesulitan merasakan dampaknya secara nyata. Hasil survei IndoStrategi bahkan menempatkan kinerja pemerintahan ini di skor 3,07 dari 5, hanya kategori “sedang”. Angka itu mencerminkan kenyataan: banyak kebijakan berhenti di tataran wacana. Rakyat yang dulu menaruh harapan, kini mulai menagih hasil. Janji “perubahan menuju kesejahteraan” masih terasa sebagai slogan, bukan kenyataan. Setahun sudah berlalu, tapi langkah menuju perubahan masih jalan di tempat.
Ekonomi Rakyat dan Lapangan Kerja: Angka Naik, Hidup Tetap Sulit
Sektor ekonomi yang digadang sebagai kekuatan utama pemerintahan ini justru menjadi titik lemah. Survei menunjukkan bidang penciptaan lapangan kerja menempati posisi paling rendah dengan nilai 2,65. Janji untuk membuka jutaan lapangan kerja belum juga terlihat jelas hasilnya. Sementara pemerintah berbicara tentang pertumbuhan ekonomi yang stabil di angka 5%, kehidupan rakyat di akar rumput tetap penuh tekanan. Harga kebutuhan pokok naik, biaya pendidikan tinggi, dan daya beli melemah. Banyak pekerja kehilangan pekerjaan tetap, dan generasi muda harus menghadapi kenyataan bahwa ijazah tidak menjamin pekerjaan. Kebijakan ekonomi yang seharusnya berpihak pada rakyat justru tampak lebih berpihak pada pemodal besar. Investasi digencarkan, tapi industri rakyat dan UMKM justru terhimpit. Ekonomi boleh tumbuh di atas kertas, tapi rakyat tidak bisa hidup dari statistik.
Kabinet Gemuk, Hasil Tipis
Pemerintahan ini memulai masa jabatannya dengan kabinet besar yang diklaim sebagai bentuk “gotong royong politik.” Namun setelah setahun berjalan, yang terlihat justru lambannya gerak dan rendahnya akuntabilitas. Survei publik menunjukkan hanya sebagian kecil kementerian yang dinilai baik, sementara sisanya masih tertinggal jauh. Kementerian yang seharusnya menjadi mesin utama pembangunan malah jalan di tempat. Menteri dengan kinerja rendah tetap dipertahankan karena kedekatan politik, bukan kemampuan profesional. Alih-alih efisien, kabinet justru terlihat gemuk dalam struktur tapi kurus dalam capaian. Di tengah janji efisiensi dan efektivitas, rakyat justru melihat pemerintah yang sibuk bagi-bagi jabatan dan membangun citra, bukan kinerja. Jika kekuasaan hanya diisi oleh mereka yang setia, bukan yang kompeten, maka kebijakan publik hanya akan jadi panggung kepentingan, bukan alat perubahan.
Demokrasi yang Kian Tertekan, Kritik yang Kian Dipersempit
Satu tahun terakhir juga menunjukkan tanda-tanda kemunduran demokrasi. Ruang untuk menyampaikan kritik makin menyempit, dan perbedaan pandangan sering kali dicurigai sebagai ancaman. Mahasiswa, aktivis, dan masyarakat sipil yang bersuara kritis kerap dihadapkan pada tekanan dan pembatasan dengan alasan “menjaga stabilitas.” Pemerintah tampak lebih sensitif terhadap kritik daripada terhadap penderitaan rakyat. Padahal, demokrasi yang sehat tidak tumbuh dari keseragaman, melainkan dari keberanian untuk mendengarkan suara yang berbeda. Ketika aspirasi publik diabaikan dan rakyat dijauhkan dari ruang pengambilan keputusan, maka demokrasi hanya tinggal slogan. Negara yang takut dikritik bukan negara yang kuat, tapi negara yang rapuh oleh kebenaran.
HIDUP MAHASISWA!
HIDUP RAKYAT INDONESIA!
HIDUP PEREMPUAN YANG MELAWAN!
Referensi:
https://www.tempo.co/politik/1-tahun-prabowo-gibran-survei-indostrategi-pembukaan-lapangan-kerja-peroleh-skor-paling-rendah-2080954
https://nasional.sindonews.com/read/1633585/12/survei-kinerja-menteri-setahun-pemerintahan-prabowo-abdul-muti-teratas-bahlil-terbawah-1760692225
https://www.beritasatu.com/nasional/2931737/politik-hukum-terkini-kinerja-1-tahun-prabowo-hingga-purbaya-nongki
Post a Comment