Hari Kesadaran Kanker Payudara Sedunia: Sadari Sejak Kini, Cegah Lebih Dini
Sumber: orami.co.id
Deteksi dini kanker, khususnya kanker payudara di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan. Tantangan banyak dihadapi mulai dari pengobatan kanker yang sulit ditemukan, biaya perawatan yang mahal hingga banyak pasien kanker yang tidak menyadari bahwa dirinya telah berada pada stadium lanjut. Sehingga dengan adanya Hari Kesadaran Kanker Payudara yang diperingati setiap tanggal 13 Oktober adalah momentum yang tepat untuk memperoleh dan menyebarkan pengetahuan mengenai kanker payudara itu sendiri.
Kanker merupakan hasil dari kelainan pertumbuhan sel-sel jaringan dalam tubuh, dengan ciri-ciri pertumbuhan yang cepat, tidak terkontrol dan terus mengalami pembelahan diri yang kemudian akan menyerang dan menyebar ke jaringan di sekitarnya. Kanker payudara adalah salah satu penyakit yang lebih sering dialami pada wanita yang biasanya muncul sebagai tumor ganas pada jaringan payudara yang terdiri atas kelenjar susu, saluran susu, jaringan ikat, dan adiposa. Berdasarkan data dari Global Cancer Observatory oleh World Health Organization (WHO), pada tahun 2022 telah tercatat 2.296.840 kasus kanker payudara di seluruh dunia, 985.393 kasus baru dan 315.148 kematian dilaporkan di Asia, serta 66.271 kasus dengan 22.598 kematian tercatat di Indonesia.
Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya kanker payudara, diantaranya yaitu usia lebih dari 50 tahun, riwayat keluarga yang menderita kanker payudara dan faktor genetik, menarche (menstruasi pertama) kurang dari 12 tahun, obesitas, riwayat jumlah melahirkan (paritas), konsumsi alkohol, paparan kimiawi, paparan radiasi, penggunaan hormon estrogen dan progesteron sebagai pil KB dan hormone replacement therapy (HRT), serta gaya hidup yang tidak sehat. Faktor risiko tersebut dapat meningkat apabila wanita mengalami menopause lanjut, hamil anak pertama pada usia lanjut, dan tidak pernah hamil.
Gejala umum kanker payudara adalah adanya benjolan pada payudara yang dapat diraba dan biasanya semakin mengeras, tidak beraturan, dan biasanya menimbulkan nyeri. Gejala lain yang terlihat, misalnya perubahan bentuk dan ukuran, kerutan pada kulit payudara sehingga tampak menyerupai kulit jeruk, adanya cairan tidak normal berupa nanah, darah, cairan encer, atau air susu pada ibu tidak hamil atau tidak sedang menyusui yang keluar dari puting susu. Gejala kanker payudara umumnya juga terlihat dari adanya pembengkakan di salah satu payudara, tarikan pada puting susu atau puting susu terasa gatal, serta nyeri. Pada kanker payudara stadium lanjut, dapat timbul nyeri tulang, pembengkakan lengan, ulserasi kulit, atau penurunan berat badan.
Kanker payudara dapat dicegah melakukan deteksi dini dan pemeriksaan rutin dengan memeriksa payudara sendiri, pemeriksaan medis rutin, dan mamografi. Pencegahan lainnya dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan sehat dengan makan makanan bergizi, menjaga berat badan, berolahraga secara teratur dan menghindari kebiasaan merokok serta konsumsi alkohol. Penanganan kanker payudara disesuaikan tergantung subtipe, stadium, serta seberapa luas penyebarannya. Tindakan yang biasanya dilakukan untuk menangani kanker payudara ialah operasi pengangkatan tumor payudara, terapi radiasi, serta terapi hormonal berupa obat-obatan atau kemoterapi. Pada Hari Kesadaran Kanker Payudara Sedunia ini, mari saling mengingatkan kawan, keluarga, dan diri sendiri untuk sadari mulai kini agar dapat mencegah kanker lebih dini dan mencegah bahaya fatal di kemudian hari. (Caca & Alvita).
Referensi:
- World Health Organization. (2023). Breast cancer. Geneva: World Health Organization. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/breast-cancer
- International Agency for Research on Cancer. (2023). Global Cancer Observatory: Breast cancer data. Lyon: IARC. Retrieved from https://gco.iarc.who.int/today/en/dataviz/tables
- Kurniawan, A. R., Harahap, W. A., & Kurniawati, Y. (2025). Hubungan faktor risiko dengan jenis sub-tipe molekular kanker payudara di Kota Padang. Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, 2(1), 110–128. https://doi.org/10.62335
- Rizka, A., Khalilul Akbar, M., & Putri, N. A. (2022). CARCINOMA MAMMAE SINISTRA T4bN2M1 METASTASIS PLEURA. In AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh (Vol. 8, Issue 1).
- Riset, A., Rahmatia Alimun, S., Syamsu Rijal, K., Mutmainnah Musa, I., Purnamasari, R., Irsandy, F., & Kedokteran, F. (2024). Analisis Faktor Risiko Kanker Payudara. Fakumi Medical Journal , 4(6), 473–484.
Post a Comment