Masukkan iklan disini!

Hari Hepatitis Sedunia: Saatnya Sadar, Cegah, dan Obati


Sumber: Pinterest.com

    Tanggal 28 Juli diperingati sebagai Hari Hepatitis Sedunia (World Hepatitis Day) untuk meningkatkan kesadaran global tentang infeksi hepatitis virus yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Peringatan ini bertepatan dengan hari kelahiran Dr. Baruch Blumberg, penemu virus hepatitis B dan peraih Nobel atas jasanya dalam pengembangan vaksin hepatitis B.

Apa Itu Hepatitis?

    Hepatitis adalah peradangan pada hati (liver) yang bisa disebabkan oleh infeksi virus, konsumsi alkohol, zat toksik, atau penyakit autoimun. Namun, jenis hepatitis yang paling mengkhawatirkan secara global adalah yang disebabkan oleh virus, terutama hepatitis A, B, C, D, dan E.

    Beberapa jenis hepatitis bisa sembuh sendiri, namun sebagian lainnya, terutama hepatitis B dan C dapat menyebabkan infeksi kronis, sirosis, kanker hati, hingga kematian jika tidak ditangani dengan tepat.

    Di Indonesia sendiri, hepatitis menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang masih perlu perhatian serius, terutama karena tingginya angka infeksi yang belum terdiagnosis dan rendahnya kesadaran masyarakat akan deteksi dini. Menurut data dari World Health Organization (WHO), sekitar 354 juta orang di dunia hidup dengan hepatitis B dan C, sebagian besar tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi hingga penyakit berkembang menjadi komplikasi serius.

Cara Penularan dan Pencegahan

    Hepatitis A dan E biasanya menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi, sedangkan hepatitis B, C, dan D menyebar melalui darah dan cairan tubuh, seperti melalui transfusi darah yang tidak aman, jarum suntik yang tidak steril, atau hubungan seksual tanpa pengaman. 

    Untuk pencegahannya bisa dimulai dengan vaksinasi hepatitis A & B, menjaga kebersihan diri dan makanan, serta melakukan skrining rutin terutama bagi mereka yang memiliki risiko tinggi atau pernah menerima transfusi darah. 

    Hari Hepatitis Sedunia menjadi pengingat penting bahwa hepatitis bukan sekadar isu medis, tetapi juga persoalan kesadaran dan kepedulian bersama. Melalui edukasi, pencegahan, dan akses pengobatan yang merata, kita bisa menekan angka penularan dan menyelamatkan jutaan jiwa. (Mutiya & Hana)

No comments