Masukkan iklan disini!

Ngobrol Pintar – Unicorn Indonesia ditunggangi oleh pemodal asing?

(Sumber : Dokumen Pribadi)
Pada tanggal 28 Maret 2019 telah dilaksanakan NGOPI (Ngobrol Pintar) Di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Acara tersebut mengangkat masalah Unicorn Indonesia yang ditunggangi oleh pemodal asing dengan pembicara Bagus Rahmanda, S.H., M.H. dan Iman Ahmad Setyawan.
Banyak perbedaan antara bisnis konvensional dengan start up. Salah satunya bisnis konvensional lebih simple, fleksibel dan murah. Permasalahan penguasaan asing pada start up banyak menimbulkan kegalauan, disrupsi ekonomi bahkan mengalami banting harga. Bapak Bagus Rahmanda mengatakan memang harus ada regulasi atau aturan yang jelas tentang permasalahan tersebut. Sebenarnya, start up mempunyai asas keseimbangan dan manfaat. Misalnya gojek yang sama-sama ada keuntungan dari driver dan customer serta perusahaan gojeknya.
Menurut bapak Iman Ahmad Setyawan, terdapat beberapa masalah ketika unicorn Indonesia ditunggangi oleh pemodal asing diantaranya yaitu masalah finansial, sosial budaya dan big data yang mana privasi kita akan diambil oleh perusahaan yang berkaitan. Lantas, siapakah yang harus bertanggung jawab? Banyak orang yang memang harus bertanggung jawab dalam permasalahan ini seperti pemerintah yang berperan dalam membuat regulasi, inkubator bisnis, perguruan tinggi yang notabenenya hanya berintegrasi pada kelulusan dan IPK saja, dan orang tua. Solusi yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu sadar dan tidak menutup mata jika Indonesia mempunya sumber daya yang banyak yang bisa dimanfaatkan, ikut berperan dalam kemajuan bisnis Indonesia, serta mendukung produk start up dalam negeri. Waktu yang tepat untuk mulai berperan dalam bisnis dalam negeri adalah sekarang. Jangan kebanyakan menunggu. Berperanlah dalam bentuk apapun dan mendukung start up dalam negeri serta sadar terhadap produk-produk negeri yang telah kita miliki.
“Mari menjadi entrepreneur karena kalau tidak menjadi entrepreneur, kita akan jadi karyawan entrepreneur” – Iman Ahmada Setyadi (Lina S)

No comments