Masukkan iklan disini!

Menyadari dan Mencegah Kanker Payudara di Hari Kesadaran Kanker Payudara Sedunia!

 

Sumber: health.kompas.com


Tanggal 13 Oktober 2023 diperingati sebagai Hari Kesadaran Kanker Payudara. Kanker Payudara adalah keganasan pada jaringan payudara yang berasal dari epitel duktus maupun lobulus.  Di Indonesia, prevalensi kasus kanker payudara tergolong cukup tinggi dimana pada tahun 2020 terdapat 68.858 kasus baru kanker payudara dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Secara global, terdapat 7,8 juta wanita yang didiagnosis kanker payudara dalam 5 tahun terakhir dengan angka kematian mencapai 685.000 kasus.

Kanker payudara sendiri  menjadi salah satu penyakit yang banyak menyerang wanita : 

  • Berusia lebih dari 50 tahun

  • Memiliki riwayat keluarga yang juga menderita kanker payudara

  • Riwayat menstruasi dini atau menarche terlambat 

  • Tidak memiliki anak dan tidak menyusui, konsumsi alkohol serta faktor lingkungan lain.


Faktor Penyebab Kanker Payudara

Banyak faktor yang bisa menyebabkan orang terkena kanker payudara dan bisa berbeda-beda pada tiap orang. Tidak ada penyebab tunggal. Kanker ini bisa jadi hasil dari kombinasi gaya hidup, gen dan lingkungan. Siapa yang akan terkena kanker ini tidak bisa diprediksi.

Berikut ini beberapa faktor yang mungkin bisa menyebabkan kanker payudara, diantaranya:

  • Riwayat kanker payudara sebelumnya

  • Riwayat kanker anggota keluarga

  • Genetik

  • Perubahan kadar hormonal 

  • Penyebab gaya hidup seperti konsumsi alkohol maupun makanan tinggi lemak. 


Apa saja Gejala yang Dirasakan Penderita Kanker Payudara? 

Penderita akan merasakan beberapa gejala seperti:

  • Adanya pembengkakan/benjolan di payudara

  • Pembengkakan di ketiak

  • Keluarnya cairan dari puting dengan bercak darah

  • Rasa nyeri pada puting

  • Nyeri tekan secara terus menerus pada payudara

  • Terjadi perubahan pada kulit misalnya kemerahan, lubang atau cekungan, tarikan serta perubahan warna maupun tekstur kulit payudara

  • Pada stadium lanjut, kanker payudara akan disertai dengan gejala nyeri tulang, sesak napas, penurunan nafsu makan, penurunan berat badan yang tidak disengaja, sakit kepala, dan nyeri atau kelemahan neurologis.

Bagaimana Cara Skrining Kanker Payudara?

Tingginya  prevalensi kanker payudara semakin meningkatkan urgensi bagi masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan, terutama bagi mereka yang berada pada kelompok risiko tinggi. Upaya pencegahan kanker payudara bisa dimulai dengan melakukan skrining atau pemeriksaan untuk menemukan abnormalitas.Langkah skrining bisa dilakukan dengan beberapa tindakan seperti:

  • Periksa Payudara Sendiri (SADARI)

SADARI sebagai salah satu upaya pencegahan sederhana yang dapat dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda kanker payudara yaitu dengan melakukan pemeriksaan mandiri pada ukuran, tekstur, dan bentuk payudara beberapa hari atau beberapa minggu setelah haid.

  • Periksa Payudara Klinis (SADANIS)

Pada tahap klinis, SADANIS menjadi langkah tepat pemeriksaan payudara yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih untuk mendeteksi adanya kecurigaan kanker payudara sedini mungkin. 

  • Mamografi skrining. 

Mamografi payudara merupakan pencitraan pada jaringan payudara dengan sinar X yang umumnya dilakukan pada wanita usia diatas 35 tahun. 

Tak hanya melalui skrining, upaya pencegahan kanker payudara juga dapat dilakukan dengan menjaga pola hidup yang sehat baik dari segi pola makan maupun pembatasan pada kebiasaan yang berisiko seperti konsumsi alkohol berlebihan.

Menilik keparahan dan kegawatan kasus kanker payudara serta dengan menimbang berbagai wadah maupun sarana yang diberikan oleh pemerintah dalam upaya penanganan kanker payudara, maka sudah hal yang wajib bagi seluruh masyarakat terutama kelompok risiko tinggi untuk sedini mungkin melakukan tindakan pencegahan kanker payudara. Dengan begitu angka kasus kanker payudara baik di dalam negeri maupun secara global dapat terus ditekan serta terjadi peningkatan kualitas derajat kesehatan masyarakat terutama bagi mereka yang termasuk dalam kelompok dengan risiko tinggi. 



Sumber :

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220202/1639254/kanker-payudaya-paling-banyak-di-indonesia-kemenkes-targetkan-pemerataan-layanan-kesehatan/

https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/breast-cancer

Sharma, G.N., dkk. (2010). Berbagai Jenis dan Penatalaksanaan Kanker Payudara : Gambaran Umum. Journal of Advanced Pharmaceutical Technology & Research, 1 (2)


No comments