Masukkan iklan disini!

[Review Buku] Tentang Kamu : Sebuah Novel Karya Tere Liye

Sumber: gramedia.com

Tere Liye lahir di Lahat, Sumatra Selatan pada tanggal 21 Mei 1979. Tere Liye menempuh pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Kegiatannya setelah kuliah banyak diisi dengan menulis buku-buku fiksi. Buku-bukunya yang pernah diterbitkan antara lain Hafalan Shalat Delisa, Bumi, Hujan, Tentang Kamu, dan masih banyak lagi.

Tentang Kamu merupakan novel ke-26 dari keseluruhan karya-karya Tere Liye. Novel ini diterbitkan oleh Republika pada tahun 2016 dengan jumlah halamannya mencapai 531. Novel ini menceritakan tentang lika-liku perjalanan hidup Sri Ningsih yang dikupas oleh seorang pengacara dari firma hukum Thompson & Co yang bernama Zaman Zulkarnaen. Novel bersampul biru ini menceritakan tentang arti kehidupan yang sesungguhnya, di mana didalamnya terdapat nilai pengorbanan, keberanian, dan keikhlasan dalam menempuh asam garam kehidupan yang sesungguhnya.

Sinopsis
Buku yang mempunyai judul Tentang Kamu ini bercerita mengenai Zaman Zulkarnaen, seorang pengacara dari firma hukum Thompson & Co yang mencoba mengurai benang merah dari lika liku kehidupan Sri Ningsih guna menyelesaikan kasus pembagian warisan yang baru saja ditinggalkan Sri yang belum lama meninggal dunia. Tugas utama dari Zaman adalah menemukan pewaris sah dari harta yang dimiliki Sri. Zaman mulai menelusuri jejak kehidupan Sri dari buku diary yang ditinggalkan Sri setelah ia meninggal. Zaman menelusuri beberapa tempat yang berkaitan dengan kehidupan Sri seperti Pulau Bungin, Madrasah Kiai Ma’sum, Jakarta, London, dan yang terakhir adalah Paris. Kehidupan yang dialami Sri Ningsih banyak mengalami lika-liku yang tidak mudah. Ia telah mengalami pahit manisnya hidup dan membuatnya menjadi seorang yang luar biasa.

Review Pribadi
Novel ini merupakan salah satu novel yang sangat membekas dalam ingatan saya. Saya sudah beberapa kali mengulang untuk membaca novel ini tetapi tak pernah sekalipun saya merasa bosan atau kehilangan feel dari cerita ini. Malahan, semakin saya membacanya lagi dan lagi, saya menjadi mampu merasakan apa yang dialami oleh seorang Sri Ningsih dalam kehidupannya yang bisa dibilang penuh dengan batu-batuan yang terjal. Walaupun begitu, Sri tidak kemudian pasrah dan putus asa. Sri malah menjadi seorang pribadi yang tegar dan ikhlas seperti besi baja, yang ditempa semakin kuat, semakin dibakar semakin halus. Ia mampu menghadapi setiap ujian yang diberikan oleh Tuhan kepadanya seperti contoh kutipan berikut.

Ada cara terbaik untuk menerima takdir kejam itu, dengan memeluknya

 

Bagi saya, alur novel ini sangat menarik. Tere liye berhasil meramu dengan apik setiap tahapan kehidupan seorang Sri Ningsih dari awal kehidupannya di Pulau Bungin hingga berakhirnya perjalanan hidup Sri di panti jompo yang terletak di sudut Kota Paris. Meskipun penulis menggunakan alur campuran, saya tidak pernah merasakan sedikitpun kebingungan atau merasakan ada sesuatu yang miss dari cerita ini.

Saya juga sangat menyukai tempat-tempat dalam novel ini. Penulis begitu lihainya dalam menjelaskan suasana setiap tempat yang ada sehingga membuat saya merasakan benar-benar ada di tempat itu. Contohnya seperti saya seakan bisa merasakan bagaimana keadaan Pulau Bungin yang begitu sesak- pulau terpadat di dunia yang terletak di Sumbawa, merasakan adanya pergolakan politik yang begitu dahsyat di Madrasah Kiai Ma’sum, suasana Monas di malam hari, suasana bus tingkat merah dengan rute nomor 16 yang menjadi saksi kisah cinta antara Sri dengan Hakan Karim, seorang pemuda asal Turki yang nantinya akan menjadi suami Sri.

Bagi saya, kisah cinta antara Sri dengan Hakan sangat menyentuh. Kisah cinta mereka berdua tidak serumit kisah cinta pasangan lainnya. Hakan jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Sri yang pada waktu itu membantu seseorang yang menggunakan kursi roda untuk naik ke busnya. Perjuangan Hakan dalam melakukan pendekatan kepada Sri tidak akan pernah saya lupakan. Hakan bahkan sering ikut menumpang bus yang Sri kemudikan. Padahal, tempat kerja Hakan dengan rute bus yang Sri kemudikan berlawanan arah. Hakan biasanya menumpang kemudian turun di pemberhentian bus selanjutnya lalu ia mengambil bus lagi menuju tempat kerjanya. Setelah beberapa lama, Hakan dan Sri akhirnya dekat kemudian Sri juga ikut merasakan apa yang dirasakan oleh Hakan. Di bab setelah inilah ketabahan mereka diuji. Mereka diuji dengan berbagai macam peristiwa yang akhirnya membuat Sri menjadi pribadi yang tertutup sehingga membuatnya meninggalkan London kemudian menuju Paris.

Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu. Itu adalah salah satu anugerah terbesar hidupku. Cinta memang tidak perlu ditemukan, namun cintalah yang akan menemukan kita

 

Terima kasih. Nasehat lama itu benar sekali. Aku tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir, tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi

 

Perjuangan Zaman untuk menyelesaikan warisan yang ditinggalkan oleh Sri Ningsih sangatlah panjang. Berkat segala daya upaya yang ia kerahkan, akhirnya Zaman mampu menemukan surat wasiat yang dibuat oleh Sri Ningsih yang didalamnya terdapat siapa saja orang-orang yang berhak untuk mendapatkan harta warisan tersebut. Ternyata lain tidak lain maksud dari Sri yang “menyembunyikan” surat wasiatnya adalah agar ada seseorang yang mengetahui lika-liku perjalanan hidup seorang Sri Ningsih dan mampu mengambil hikmah dari kehidupan yang dijalaninya.

Hati manusia persis seperti lautan, penuh misteri. Kita tidak pernah tahu kejadian menyakitkan apa yang telah dilewati seseorang 

 

Kesimpulannya, buku ini memberikan pelajaran penting bagi kita semua bahwa segala kesulitan itu akan berbuah manis di akhir. Buku ini sangat direkomendasikan kepada kamu yang suka berpetualang dan juga bagi kamu yang membutuhkan semangat hidup karena buku ini mengajarkan arti kehidupan yang sesungguhnya. (Ana Syaharani)

No comments