Masukkan iklan disini!

Kendeng Berduka, Mahasiswa Bersuara

sumber: google
Rabu (22/3), sekitar pukul 09.00, beberapa mahasiswa Undip termasuk anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Undip (BEM Undip) menggelar aksi unjuk rasa guna menolak pendirian Pabrik PT Semen Gresik menjadi PT Semen Indonesia di kabupaten Pati. Aksi yang dilakukan di bundaran Undip dekat dengan gerbang masuk Undip tersebut, menyatakan penolakan terhadap keputusan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menerbitkan izin lingkungan terhadap pabrik semen. Harapan mahasiswa agar Pemerintah Jawa Tengah menegakkan keadilan terhadap hukum tanpa memandang ras, golongan, dan jabatan serta berupaya menjaga kelestarian lingkungan. 

Aksi ini juga menunjukkan sikap belasungkawa para mahasiswa terhadap wafatnya Patmi (48 thn) yang sering disebut dengan “Pejuang Kartini Kendeng” pada Selasa dini hari (21/3) usai mengikuti aksi “cor kaki dengan semen” di depan Istana Merdeka Jakarta (13/3/2017) bersama para petani dari Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah. Patmi meninggal karena serangan jantung dalam perjalanan menuju ke RS St. Carolus, Salemba, Jakarta. Semula, Patmi akan kembali ke Kendeng, Selasa pagi (21/3) bersama sebagian besar peserta aksi. Pasung semen yang terpasang di kakinya juga telah dibongkar, Senin malam (20/3). Selain itu para mahasiswa juga menyatakan aksi guna mendesak Presiden Jokowi untuk mau menemui para peserta aksi “dipasung semen” serta mau mendengarkan aspirasi mereka.

“Keprihatinan mendalam setelah perjuangan rakyat kendeng harus memakan satu korban, salah satu pejuang lingkungan harus gugur saat aksi, para aparatur negara yang tidak peduli dengan semua perjuangan petani kendeng, dari aksi Longmarch rembang-semarang, seruan aksi setiap hari di depan kantor gubernur, dan sekarang pengecoran kaki pun tidak tembus ke hati para aparatur negara. Negeri yang kaya akan kekayaan alam, khusus sumber pangan, dan terkenal sebagai negeri agraris hanya slogan saja, ya kita harus segera memperjuangkan reforma agraria.” tutur Ressa Baskara dari Bidang Sosial dan Politik, BEM FKM Undip. (Lelly Prakusya)

No comments