Masukkan iklan disini!

Karnaval Ogoh-ogoh, Wujud Harmonisasi Keberagaman Kota Semarang

Photo: PH
Indonesia memiliki kekayaan budaya yang tersebar diseluruh penjuru nusantara. Kekayaan budaya yang beraneka ragam tersebut tak lantas merenggangkan persatuan bangsa. Terlihat dari sebuah peringatan yang turut dirayakan oleh seluruh masyarakat di Indonesia, Hari Raya Nyepi yang merupakan acara peringatan tahun baru Saka pada Kalender Bali. Tak hanya di Bali, hari raya ini turut dirayakan diberbagai daerah lain, salah satunya Kota Semarang. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Kota Semarang mengadakan Karnaval Ogoh-ogoh sebagai peringatan Hari Raya Nyepi. Ogoh-ogoh sendiri merupakan simbol yang merepresentasikan kekuatan alam semesta dan waktu. Biasanya Ogoh-ogoh diwujudkan dalam sosok yang besar dan menakutkan atau hewan-hewan seperti naga dan gajah.
Acara yang dilaksanakan pada Minggu (27/03) ini menarik banyak pengunjung yang berasal dari berbagai penjuru Kota Semarang yang ingin menyaksikan Karnaval Ogoh-ogoh. Serta tak luput dari pandangan kehadiran Walikota Semarang, Hendrar Prihadi. Tema yang diusung tahun ini adalah “Merajut Harmoni dalam Keberagaman”. Diawali dengan sambutan dari Ketua Panitia AKBP, I Nengah Wirta Darmayana, yang menjelaskan bahwa acara ini adalah sarana mempersatukan dan mengembangkan seni lintas agama dan etnis di Kota Semarang.  Pada pukul 16.30 acara dilanjutkan dengan arak-arakan patung atau simbol lain seperti gunungan,dari setiap etnis yang ada di Kota Semarang. Diantaranya etnis Jawa, Belanda, Arab, dan Cina.
Selain itu terdapat kelompok orang yang dibagi berdasarkan etnis dan agama yang mingikuti karnaval dengan kostum yang unik. Karnaval dimulai dari Kota Lama, dengan tarian-tarian dan pertunjukan di sepanjang perjalanan, sampai berakhir di Balaikota Semarang. Lebih lanjut, kegiatan yang dilaksanakan atas kerjasama Komunitas Masyarakat Bali di Kota Semarang dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, berharap kegiatan ini dapat memasarkan dan meingkatkan pariwisata Kota Semarang serta mengharmonisasikan budaya dan agama yang ada di Kota Semarang. (Santya Nareswari)

No comments