Masukkan iklan disini!

Stop Discrimination and Stigma with AIDS Respect Voice (ARV Tees)

Photo : Ahadin Fahmi
Diskriminasi dan stigma merupakan sebuah ancaman yang nyata bagi ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). Tak ayal ODHA mengalami berbagai masalah sosial dalam kehidupan sehari-harinya, diperlukan adanya sebuah tindakan nyata dalam menanggulanginya. Banyak perlakuan masyarakat yang mendiskriminasi dan memberikan stigma negatif dengan menghakimi bahwa penyakit HIV/AIDS merupakan sebuah penyakit kutukan. Orang yang menderita HIV/AIDS adalah orang yang menyukai
kehidupan yang berhubungan dengan narkoba, seks berisiko (berganti-ganti pasangan) dan suka dugem (dunia gemerlap).
Diharapkan dengan kampanye ARV Tees (AIDS Respect Voice) dapat meminimalkan kejadian diskriminasi dan stigma negative pada ODHA. ARV Tees ini adalah sebuah karya dari 4 mahasiswa dari Universitas Diponegoro, yaitu Desta Eka Prasetya, Ahadin Syarifudin Fahmi, Ekha Rifki Fauzi, dan M. Try Wahyudi. Keempat mahasiswa ini mengedepankan sisi kemanusiaan pada bidang promosi kesehatan. Pada dasarnya ARV Tees adalah kampanye dalam bentuk T-Shirt yang mempunyai sisi pendidikan kesehatan.
Pesan kesehatan dalam ARV Tees lebih menekankan pada lebih peduli dan menghormati ODHA. T-Shirt ARV Tees juga mempunyai keunggulan dengan fokus kampanye dalam mencerdaskan masyarakat tentang HIV-AIDS. ARV Tees juga merupakan sebuah inovasi edukasi untuk membantu dalam menyebarluaskan pemahaman mengenai HIV-AIDS. Terlepas dari berbagai hal, ARV Tees diharapkan menjadi inovator dibidang kesehatan terutama dalam memberikan pemahaman betapa bahayanya diskriminasi dan stigma negative pada ODHA.
ARV Tees diharapankan dapat menjadi social entrepreneurship dengan menitik beratkan sisi kemanusiaan dalam kampanye pesan-pesan kesehatan. Sehingga ARV Tees menjadi ikon yang terdepan dalam menanggulangi berbagai permasalahan ODHA, baik diskriminasi maupun stigma negatif., serta memberikan pemahaman dan pendidikan pada masyarakat secara komprehensif mengenai HIV-AIDS. (Ahadin Fahmi)

1 comment:

  1. bagaimana kalau tentang diskriminasi dan stigma negative pada ODHA di bikin lagu?

    ReplyDelete