Masukkan iklan disini!

[Review Buku] Keajaiban Toko Kelontong Namiya : Menjelajah Kisah dengan Sepucuk Surat

 

                                                               Sumber: Gramedia.com


            Apa yang terlintas di benak Anda ketika membaca judul novel ini? Sepintas, judul novel bernuansa biru ini terkesan seperti kekanak-kanakan, bak cerita  yang kental akan unsur fantasi dan hal-hal yang mustahil terjadi di dunia nyata. Namun, siapa sangka kalau Keajaiban Toko Kelontong Namiya ternyata mengemas genre fantasi pada level yang berbeda. Novel yang dikarang oleh penulis Jepang, Keigo Higashino, ini akan terbagi menjadi lima bab dimana masing-masing babnya akan mengisahkan sebuah kisah tersendiri. Ibaratnya, membaca novel ini seolah melihat kumpulan kasus berbeda yang harus dipecahkan setiap episodenya.

              Kisah Keajaiban Toko Kelontong Namiya akan dihantarkan oleh tiga pemuda berandal yang bersembunyi di sebuah toko kelontong tak berpenghuni setelah melakukan pencurian. Keputusan mereka untuk singgah sementara di toko kelontong tua tersebut ternyata menjadi awal perjumpaan mereka dengan misteri surat-surat yang secara tiba-tiba muncul dari lubang surat di pintu toko. Kejanggalan yang mereka rasakan semakin kuat ketika ternyata surat yang mereka terima berasal dari masa lalu. Akan tetapi, ketiga pemuda yang bernama Atsuya, Kohei, dan Shota sepakat untuk mengirim balasan surat tersebut di kotak susu pintu belakang toko. Siapa sangka, kotak susu tersebut ternyata merupakan portal waktu yang memungkinkan berkomunikasi dengan orang-orang di masa lalu. Bermula dari sinilah, pembaca kemudian akan diajak menyelami berbagai permasalahan dari tokoh yang berbeda setiap babnya. Pembaca akan melihat bagaimana setiap permasalahan yang ada diberikan balasan nasihat yang mungkin saja disetujui pembaca atau boleh juga tidak disepakati.

Setidaknya itu lebih baik dibanding tidak membalas sama sekali. Kita sering dengar bahwa sebenarnya orang-orang merasa bersyukur selama ada yang mau mendengarkan cerita mereka

              Membaca buku ini akan membuat kita berkenalan dengan serentetan permasalahan yang mungkin dialami sebagian besar anak-anak, remaja, hingga usia dewasa. Setiap cerita yang ada memiliki makna tersendiri dan dijawab dengan baik melalui surat-surat yang dikirimkan melalui toko kelontong Namiya hingga secara tidak sadar membuat pembaca lebih memperhatikan hal-hal detail dari setiap masalah yang diangkat dalam cerita. Keseluruhan novel memang mampu mengajak pembaca merasakan berbagai emosi, tapi di akhir cerita penulis selalu memberikan kehangatan melalui nasihat-nasihat yang dijadikan sebagai sebuah surat balasan. Keigo Higashino berhasil membawakan pesan melalui sebuah novel fantasi bahwa setiap orang memiliki hak untuk didengar ceritanya dan sebagai pendengar akan sangat baik jika kita mampu serta mau berusaha memahami cerita orang lain. Terkadang, orang yang menceritakan masalahnya sebenarnya sudah mampu membuat keputusan mereka sendiri tanpa nasihat yang kita berikan, mereka hanya membutuhkan validasi dan tempat untuk menyampaikan apa yang mereka rasakan. (Petrina)

Dalam berbagai kasus, sebenarnya pengirim surat sudah menemukan jawabannya. Mereka berkonsultasi hanya demi memastikan bahwa orang lain juga membenarkan keputusan mereka

No comments