Masukkan iklan disini!

Undip Unggul dan Berkarakter



            Semarang, 16 Oktober 2012. Masih dalam serangkaian acara Dies Natalis ke-55 yang digelar oleh Universitas Diponegoro Semarang. Hari ini Prof. Dr. Boediono,M.Ec yang merupakan orang nomer dua di Indonesia(16/10) berkesempatan hadir untuk mengisi Orasi Ilmiah pada upacara Dies Natalis. Selain dihadiri oleh Wapres  acara ini juga turut dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Dr. Sri Edi Swasono serta Gubernur Jawa Tengah H. Bibit Waluyo.
            Acara yang diadakan di Gedung Prof. Soedharto ini dimulai tepat pukul 10.40 WIB,  acara diawali dengan pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan Mengheningkan Cipta dalam setiap detiknya acara ini dinikmati para hadirin dengan hikmat. Setelah itu dilanjutkan dengan pemaparan laporan dari Rektor Undip mengenai Dies Natalis ke-55.
            Beberapa poin penting yang disampaikan oleh Rektor antaralain mengenai UKT (Uang Kuliah Tunggal), Penerimaan Mahasiswa Baru, Penataan Program Studi, Publikasi Ilmiah, Internasionalisasi, Penataan Kampus dan Tata Kelola Universitas, menjelaskan tentang tema yang diusung pada acara Dies Natalis ke-55 yaitu “Unggul dan Berkarakter”, dan yang terakhir Tropical and Coastal Region Eco Development sebagai upaya mewujudkan Universitas Diponegoro menjadi Universitas Riset yang Unggul tahun 2020.
            Setelah laporan yang disampaikan oleh Rektor, acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan yang disampakan oleh Gubernur Jawa Tengah H.Bibit Waluyo. Dalam hal ini beliau menitik beratkan mengenai peran mahasiswa dalam membangun partisipasi masyarakat untuk mewujudkan tercapainya masyarakat yang mandiri. Diantaranya melalui Desa binaan. Yang sangat sesuai dengan obsesi H.Bibit Waluyo yaitu “Bali ndeso mbangun ndeso”.
            Sambutan yang kedua, disampaikan oleh Wapres. Dalam sambutannya, Prof.Dr. Budiono, M.Ec menyampaikan dua poin penting dalam pendidikan yaitu masalah pendidikan dan perannya dalam kemajuan bangsa.  Peran institusi diperlukan dalam hal kemajuan bangsa, institusi ini bisa berasal dari institusi ekonomi dan, terutama sekali, institusi politik. Dengan membangun institusi ini secara baik sehingga berfungsi sebagai institusi yang pro-kemajuan yang dapat maju secara berkelanjutan. Setiap Institusi pastinya berisikan dua hal penting yaitu aturan main (karya manusia) dan manusia pelaksana aturan main tersebut. Disinilah peran pendidikan dengan membekali manusia-manusia yang terlibat baik itu sebagai perumus maupun pelaksana aturan main. Dalam membekali manusia tersebut diperlukan adanya kompetensi keterampilan lunak (softskill) dan keterampilan keras (hardskill). Diharapkan pendidikan memberikan bobot yang seimbang antara pengajaran soft skills dan hard skills untuk semua jenjang pendidikan, sehingga anak-anak didik, generasi muda, nantinya menjadi  pemimpin bangsa yang handal. Di akhir sambutannya, Wapres berpesan “Mulai melakukan inisiatif pembaharuan-pembaharuan di lembaga-lembaga masing-masing untuk menyiapkan generasi muda kita yang unggul.” Pidato Wapres menjadi tanda akan berakhirnya acara.  Acarapun berakhir dengan penutupan upacara Dies Natalis Undip ke-55.
Dibalik kekhidmatan acara ini, beberapa mahasiswa kecewa karena belum bisa menyaksikan dan mendengarkan langsung pidato Wakil Presiden. Walaupun demikian, melalui serangkaian acara Dies Natalis yang terdiri dari banyak workshop, seminar, dan kegiatan lainnya, mahasiswa diharapkan bisa mengembangkan hardskill maupun softskillnya sehingga menjadi generasi yang unggul dan berkarakter. Unggul generasi muda Indonesiaku, berjaya bangsaku.. (diana)


                                                                                                        

No comments