Masukkan iklan disini!

Si “Limbah” Aman Konsumsi : Pemanfaatan Serabut Jagung Menjadi Teh Herbal

Mahasiswa KKN bersama dengan kelompok sasaran
( Sumber ; Dokumen Pribadi )


Sambiroto, Wonogiri (27/08/2023) - Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman pangan dengan penuh akan karbohidrat yang menjadi salah satu tanaman pangan terpenting di dunia.  Di Amerika Tengah, bulir jagung dijadikan sebagai pangan pokok seperti yang ditemui di beberapa daerah di Indonesia. Tanaman jagung juga banyak ditemukan di Desa Sambiroto, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Meskipun tanaman jagung tidak digunakan sebagai pangan pokok tetapi tanaman ini diproduksi oleh para petani di Desa Sambiroto untuk dipanen yang akan dijual ke pasar atau tengkulak. 

Tanaman jagung selain dapat dijadikan sebagai makanan pokok karena mengandung sumber karbohidrat, tanaman ini juga memiliki manfaat lain yaitu mengandung bioaktif yang mengandung fenolik, flavonoid dan karotenoid. Senyawa aktif tersebut berfungsi sebagai penangkal radikal bebas yang berasal dari reaksi oksidasi. Sejumlah kandungan tersebut mampu memberi manfaat yang luar biasa bagi kesehatan manusia. Diantaranya sebagai sumber antioksidan, antikanker, antibakteri dan antiinflamasi. Kandungan tersebut dapat ditemui pada serabut jagung


Penjelasan manfaat serabut jagung oleh Mahasiswa KKN
( Sumber ; Dokumen Pribadi )

Segudang manfaat yang dimiliki oleh tanaman jagung ternyata pada proses pengolahannya di Desa Sambiroto ditemukan minimnya petani yang melakukan proses pengolahan hasil panen terutama pada serabut jagung. Hingga saat ini jagung yang dipanen hanya dijual kembali tanpa melakukan proses pengolahan yang dapat meningkatkan nilai dari jagung tersebut. Pada serabut jagung sendiri tidak ada pengolahannya karena serabut jagung hanya dianggap limbah oleh masyarakat sekitar dan seringkali digunakan sebagai pakan hewan ternak seperti sapi. 

Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro di Desa Sambiroto menggagas sebuah program kerja berbasis pemberdayaan masyarakat dengan melakukan inovasi Pembuatan Teh Herbal Jagung. Teh herbal ini diolah dengan menggunakan “limbah” jagung yaitu menggunakan serabut jagung. Tujuan dari pembuatan teh jagung ini adalah untuk memaksimalkan dan memberi keragaman hasil pertanian masyarakat. Dalam bidang ekonomi, inovasi ini mampu membuka ide peluang bisnis baru UMKM Desa untuk melakukan proses produksi, distribusi, hingga konsumsi masyarakat. Lebih lanjut kembali dapat meningkatkan kesejahteraan perekonomian karena hasil pengolahan teh jagung ini dapat diperjualbelikan di tengah masyarakat. Berdasarkan penelitian terdahulu, serabut jagung mampu dikonsumsi oleh manusia dan juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.


Demonstrasi pembuatan Teh Herbal
( Sumber ; Dokumen Pribadi )

Pembuatan teh jagung yang cukup mudah juga menjadi salah satu poin yang mendukung keunggulan produk ini. Pertama-tama, serabut jagung dipisahkan dari kulitnya, lalu dilakukan pengeringan dibawah sinar matahari selama satu hari. Selanjutnya dilakukan proses pasteurisasi untuk menghilangkan zat kimia atau kotoran yang terkandung pada serabut jagung. Proses pasteurisasi dilakukan dengan cara merendam serabut jagung dengan air yang mendidih selama 15 detik. Proses ini merupakan tahap yang penting sebab apabila pasteurisasi dilaksanakan terlalu lama, maka dapat menghilangkan zat yang terkandung dalam serabut jagung, maka proses ini membutuhkan ketelitian yang cukup cermat. Selanjutnya, serabut jagung bisa langsung direbus untuk diseduh. Apabila memerlukan penyimpanan produk, serabut jagung dapat dikeringkan kembali setelah proses pasteurisasi dan disimpan untuk dapat diseduh kapan pun sesuai selera.


Dukungan oleh Kepala Desa Sambiroto
( Sumber ; Dokumen Pribadi )

Seluruh rangkaian proses pembuatan teh jagung dipaparkan oleh mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro Desa Sambiroto dalam kegiatan yang dilaksanakan pada hari kamis 27 Juli 2023 di balai desa Sambiroto. Kegiatan tersebut dimulai dari pemaparan materi dan diakhiri dengan demonstrasi pengemasan produk teh jagung yang siap untuk dipasarkan. Secara keseluruhan terlaksananya program ini dirasa sukses dengan adanya antusias remaja dan perwakilan masyarakat Desa Sambiroto cukup besar terlihat dari kehadiran, keaktifan bertanya, menyimak materi, dan rasa ingin tahu yang lebih terkait manfaat, proses produksi, distribusi, dan cara untuk mengkonsumsi teh jagung. Program ini turut didukung oleh pemerintah Desa Sambiroto yang telah memberikan fasilitas dan waktu kepada mahasiswa  KKN TIM II Universitas Diponegoro Desa Sambiroto untuk memaparkan materi dan mendukung penuh setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa. ( Tim KKN Desa Sambiroto )


No comments