Masukkan iklan disini!

Hepatitis, penyakit menular atau tidak menular?

Sumber: Google

Pengertian Hepatitis

Dilansir dari Kemenkes.id, hepatitis merupakan suatu penyakit radang pada organ hati manusia yang dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti infeksi, kebiasaan minum alkohol, paparan zat beracun atau obat-obatan tertentu. Jika hepatitis disebabkan oleh infeksi virus, maka kemungkinan besar hepatitis dapat menular ke orang lain.

Menurut World Health Organization (WHO), kiranya sekitar 2 milyar penduduk dunia mengidap penyakit hepatitis dan 1,4 juta diantaranya mengalami kematian. Oleh karena itu, hepatitis tergolong sebagai penyakit menular berbahaya.

 

Jenis Hepatitis

Adapun virus-virus yang dapat menyebabkan hepatitis terdiri dari virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), virus hepatitis D (HDV) dan virus hepatitis E (HEV). Diantara macam-macam jenis virus hepatitis, virus hepatitis C menjadi jenis hepatitis yang paling banyak memberikan dampak buruk pada kesehatan. Selain itu, 70 persen pengidap hepatitis C bisa mengalami gangguan hati kronis, sedangkan 20 persennya mengalami sirosis hati. Bahkan, 5 persen pengidap hepatitis C dapat mengalami kematian akibat sirosis dan kanker hati yang menjadi dampak dari penyakit ini.

 

Penyebab Hepatitis

  • Hepatitis A

Virus hepatitis A (HAV) menjadi salah satu penyebab infeksi hepatitis A. Hepatitis jenis ini dapat menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus hepatitis A.

  • Hepatitis B

Jenis hepatitis ini diakibatkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat ditularkan melalui hubungan seksual tanpa alat pengaman dan transfusi darah.

  • Hepatitis C

Hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Penularan hepatitis C dapat melalui hubungan seksual tanpa kondom atau penggunaan jarum suntik yang tidak steril.

Sama seperti hepatitis B, virus ini bisa menular dari ibu yang terinfeksi hepatitis C ke janinnya.

  • Hepatitis D

Hepatitis D disebabkan oleh virus hepatitis D (HDV). Jenis hepatitis ini jarang terjadi, namun dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Seseorang dapat tertular hepatitis D bila memiliki riwayat penyakit hepatitis B. Penularan virus ini bisa melalui penggunaan jarum suntik yang tidak steril atau transfusi darah.

  • Hepatitis E

Hepatitis E disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E ditularkan lewat air atau makanan yang tercampur dengan virus ini. Oleh karenanya, hepatitis E lebih cepat menular di lingkungan yang memiliki sanitasi buruk.

  • Hepatitis akibat kecanduan alkohol

Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan bisa menyebabkan peradangan pada hati dan menimbulkan kerusakan permanen pada sel-sel hati. Hal ini tentu mengganggu fungsi hati.

·         Hepatitis akibat obat-obatan tertentu

Jenis hepatitis yang juga disebut toxic hepatitis ini terjadi akibat konsumsi obat-obatan tertentu yang melebihi dosis. Hati bisa mengalami peradangan atau rusak karena bekerja terlalu keras dalam memecah obat-obatan tersebut.

  • Hepatitis akibat penyakit autoimun

Pada hepatitis yang disebabkan oleh penyakit autoimun, sistem imun tubuh secara keliru menyerang sel-sel hati sehingga menimbulkan peradangan dan kerusakan hati.

  • Hepatitis akibat cacing hati

Peradangan hati juga bisa terjadi akibat infeksi cacing hati, yaitu opisthorchiidae dan fasciolidae. Salah satu spesies cacing hati jenis opisthorchiidae yang paling sering menyebabkan infeksi adalah Clonorchis. Seseorang bisa terkena jenis hepatitis ini bila mengonsumsi makanan yang dimasak tidak matang dan terkontaminasi larva cacing hati tersebut.

  • Hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya

Selain yang disebutkan di atas, ada juga jenis yang disebut hepatitis akut misterius. Hepatitis ini tidak diketahui penyebabnya, tetapi terdapat dugaan penyakit ini terkait dengan Adenovirus dan SARS-CoV-2.

 

Gejala Hepatitis 

  • Hepatitis A

Gejala dari Hepatitis A sangat beragam dan tidak memiliki spesifikasi, seperti pusing kepala, mual dan muntah, sakit tenggorokan, diare, tidak nafsu makan, kelelahan, nyeri otot dan nyeri sendi, urin dengan warna gelap, tinja kuning pucat, sakit kuning dan pembengkakan hati. 

  • Hepatitis B

Terdapat beberapa gejala Hepatitis B, seperti tidak punya nafsu makan, mual dan muntah, penurunan berat badan, ada pula gejala yang mirip dengan flu seperti lelah, nyeri pada tubuh, sakit kepala, dan demam tinggi, nyeri perut, lemas, lelah serta sakit kuning.

  • Hepatitis C

Hepatitis C memiliki gejala kelelahan, nyeri otot dan sendi, demam, tidak nafsu makan, mual dan muntah, sakit perut, tinja berwarna abu-abu dan sakit kuning. Penderita hepatitis C akut sebagian besar akan berkembang menjadi kronik yang umumnya juga bersifat asimptomatik. 

  • Hepatitis D

Gejala dari hepatitis D sama dengan gejala hepatitis B tetapi kehadiran virus hepatitis D terbukti mempercepat proses fibrosis pada hati, meningkatkan risiko kanker hati, dan mempercepat dekompensasi pada keadaan sirosis hati.

  • Hepatitis E

Gejala pada hepatitis E akut tidak berbeda dengan Hepatitis lainnya seperti lemas, penurunan nafsu makan, demam, nyeri perut, mual, muntah, dan kuning. Tetapi jika dibandingkan dengan hepatitis A, maka hepatitis E akut cenderung lebih parah secara klinis, dengan risiko koagulopati dan kolestasis terjadi pada kurang lebih 50% penderita.

 Pengobatan Hepatitis

1.    Obat antivirus 

Tujuan diberikan obat ini yaitu untuk menghambat perkembangbiakan virus dan mencegah kerusakan hati lebih lanjut. Obat antivirus biasa berupa entecavir, ribavirin, atau tenofovir. Obat tersebut bermanfaat bagi pasien hepatitis B atau C kronis.

2.    Obat imunosupresan 

Jika hepatitis diakibatkan oleh kondisi autoimun, maka dapat menggunakan obat imunosupresan seperti obat azathioprine, mycophenolate, tacrolimus, dan cyclosporin.

3.    Obat Interferon

Tujuan diberikannya obat ini yaitu untuk menghentikan penyebaran virus dan mencegah kerusakan hari menjadi lebih parah.

4.    Obat cacing hati

Apabila hepatitis terjadi karena cacing hati maka dapat mendapatkan obat sesuai dengan jenis cacing yang menginfeksi. 

5.    Transpalasi hati

Jika kerusakan hati sudah sangat berat maka akan direkomendasikan prosedur transplantasi hati. 

 

No comments