Masukkan iklan disini!

PH Menjawab, Yuk Belajar Berpikir Kritis Positif Bersama


Selamat membaca,
Kami atas nama LPM Publica Health, akan memberikan jawaban terkait respon pembaca yang sangat antusias dengan pemberitaan kami terkait Hiruk Pikuk Pemiltas dan Pemira.
Sebelumnya kami ucapkan terima kasih, bentuk saran dan pertanyaan kalian merupakan bentuk kepedulian dan kepekaan kalian sebagai pembaca terhadap isu yang ada di lingkungan sekitar. Harapannya kepekaan ini tidak hanya terbentuk dan menguap kepermukaan pada event tertentu saja, bagaimanapun juga seorang mahasiswa adalah manusia – manusia terdidik yang dibentuk dan berproses untuk memiliki pola pikir yang positif, dan kritis membangun, serta memberikan solusi. Proses pembentukan pola pikir itu juga dimulai dari kebebasan berpendapat dan memberikan persepsinya terhadap hal apapun. Dan proses itu tidak bisa dibatasi oleh waktu dan tempat. Sehingga kami mengapresiasi kepada pembaca terkait bentuk kritikan dan masukan apapun soal pemberitaan kami. Berikut sekiranya apa yang menjadi pedoman dan bekal kami dalam melakukan kegiatan pemberitaan.

Kami sebagai Pers punya kebebasan dalam mebuat berita dan mencerdaskan.
Soal berita di pekan tenang yang kami terbitkan merupakan bentuk pencerdasan. Kami tahu batasan media yang dilarang saat pekan tenang adalah bentuk kampanye. Dan PH tidak melakukan bentuk kampanye. Karena kami tidak menulis berita yang mengarah ke salah satu calon. Pers punya kebebasan untuk menulis berita, kapanpun itu. PH sebagai mediator publik yang netral menghadapi situasi politik terkini, PH memberi tahu publik terkait perbedaan pandangan publik sebelum dan setelah publik melihat si calon -  calon ketua dan wakil BEM ini kapabilitas dan kredibilitasnya seperti apa seusai debat terbuka. Ini merupakan survey mahasiswa FKM. Bukan survey anggota PH,  dan PH tetap netral. Adapun bila bagi pembaca bahwa berita yang kami keluarkan salah, silakan sampaikan. Ketika kesalahan itu dari kami, kami juga akan memberikan koreksi atas berita yang kami buat.

Penggiringan Opini Publik dan Kecerdasan Pemilih
Perlu ditekankan sekali lagi. Survei elektabilitas yang LPM Publica Health lakukan sekali lagi bukan untuk menggiring opini publik. Hal ini merupakan bentuk gambaran sekilas tentang pandangan sampel terkait pilihannya. Meski secara psikologis pemilih cenderung ingin mengetahui apa pendapat orang lain dan cenderung memberikan dukungan terhadap calon yang berpotensi menang (dari segi survei elektabilitas).
Tapi tujuan PH membuat polling adalah untuk mengetahui outcome dari kampanye dan debat yang telah dilakukan ketiga calon pasangan serta untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan masyarakat FKM dalam kegiatan debat pemiltas dan universitas. Jika pada akhirnya polling ini dianggap sebagai penggiringan opini publik dan PH terkesan tidak netral, tentu kurang tepat karena disini anggota PH dan tim sukses tiap pasangan calon tidak diperbolehkan mengisi kuesioner polling. Penggiringan opini publik terjadi jika tujuan PH melakukan survey ini untuk memenangkan salah satu pihak saja dan kuesioner polling PH diisi oleh anggota PH dan timses yang ingin memenangkan salah satu pasangan tertentu.
Pembaca tidak perlu khawatir dengan hasil survey, karena kembali lagi tiap individu dan mahasiswa yang kritis harus memilih pasangan sesuai dengan kapasitas dan hati nurani. Penilaian tiap calon bisa tercerdaskan dengan pemaparan serangkaian berita tentang visi misi tiap calon dan penjabaran hasil debat terbuka bisa menjadi dasar pertimbangan.
Pembaca yang cerdas tidak serta merta menerima mentah hasil polling, lalu kemudian mengikuti pilhan orang lain (atau terarahkan untuk memilih salah satu pasangan). Pembaca yang cerdas justru bisa bertanya, kenapa dan mengapa calon – calon tersebut berhak dipilih dan tidak berhak dipilih karena berdasarkan kemampuan mereka, kajian visi misi dan trackrecord. 
Kami mengajak Anda untuk berpikir kritis dan objektif. Dan kembali lagi, tidak ada satu orang pun yang berhak untuk memaksakan persepsinya untuk sama dengan persepsi orang lain.

Media Survei Elektabilitas
Alat survey merupakan salah satu hal yang sensitif dan berperan penting dalam menentukan hasil survei elektabilitas. Dan sebagaimana tujuannya Survei elektabilitas kedua ini adalah PH ingin mengetahui gambaran masyarakat FKM terkait calon – calon ketua dan wakil BEM setelah dilaksanakannya debat terbuka. Kami menggunakan empat pertanyaan. Pertanyaan sedikit dan sederhana. Sengaja karena kami mempertimbangkan untuk meminimalkan bias dan to the point. Bentuk pertanyaan tertutup artinya jawaban sudah ditentukan oleh pembuat kuesioner (tidak ada jawaban terbuka atau essay yang menampung curhatan dari sampel). Kami menanyakan sampel kepada 235 mahasiswa FKM bukan tim sukses yang sebelumnya telah kami amati panjang calon sampel nya. Artinya kami telah memilih sampel secara purposive random sampling, yaitu bukan tim sukses, apalagi anak PH. Dana yang kami gunakan adalah dana milik lembaga. Empat pertanyaan yang kami gunakan adalah apakah responden sebelumnya telah melihat kampanye calon ketua dan wakil BEM, baik FKM maupun Universitas. Lalu responden ditanyakan terkait pilihannya setelah melihat debat.

Simak juga dari hasil polling
Isi survey elektabilitas, maksud dari PH ingin membantu supaya para pemilih tidak asal pilih dengan calon yang mreka pilih hal ini di buktikan dengan apakah mereka yang di survey itu melihat dan tahu visi dan misinya apa Tidak? Dari polling bisa di lihat bahwa masih banyak dari mreka yang tidak melihat visi dan misinya. Ini bisa sebagai bahan evaluasi. Kecuali kalau hal itu hanya langsung pilihan calon baru itu baru penggiringan opini publik, tanpa melihat apakah sampel sudah melihat debat terbuka atau belum.
 Adapun media ini tentunya tidak luput dari kesalahan. Silakan pembaca bisa mengkritisi dan membuat pembaca semakin cermat lagi dengan pilihan anda, bukan mengikuti kecenderungan polling.

Penghapusan Artikel Terkait Pemiltas dan Pemira saat Minggu Tenang
Kami belum pernah menemui hal semacam ini di media manapun, penghapusan berita pemilu misalnya saat minggu tenang. Artikel yang kami tulispun berdasarkan fakta dan tidak memihak pada salah satu pasangan. Adapun hasil artikel yang kami buat merupakan penuturan lisan dari narasumber yang terekam bukti. Kami belajar untuk menyuarakan kebenaran dan menulis segala sesuatu berdasarkan fakta. Adapun seputar PHTV dan pemaparan visi dan misi, itu merupakan bentuk pencerdasan yang bisa dibaca masyarakat kapan saja. Apalagi bagi para pemilih yang baru tercerdaskan ketika setelah debat atau belum bisa mengikuti debat terbuka, tetap bisa mengamati hasil debat melalui artikel yang kami tulis. Semoga setelah ini, pemilih kembali memastikan pilihannya berdasarkan kemampuan calon dan FKM bisa lebih baik lagi. Bukan dikendarai oleh kepentingan manapun. Bisa untuk gambaran, silakan menilai hasil survei elektabilitas 1 dan hasil survei elektabilitas 2.

Simpulan
Singkat kata, Kami atas nama LPM Publica Health menerbitkan sebuah survey bukan untuk penggiringan publik, survey ini dibuat untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa FKM memahami calon – calon ketua dan wakil ketua BEM baik itu di FKM maupun di Undip. Waktu yang kami butuhkan untuk survey ini memang sedikit lama karena pengisian kuesioner dilakukan secara hati – hati yaitu mencari responden yang netral. Niat menerbitkan di pekan tenang kampanye bukan untuk meramaikan tapi kami ingin menyampaikan informasi bahwa inilah hasil yang didapatkan dari debat terbuka yang diadakan tim pemiltas FKM. Dan kami tidak melanggar peraturan pemiltas karena ini mutlak kebebasan pers. Kami netral dan tidak menyudutkan pihak siapapun karena hasil ini murni dari mahasiswa FKM dengan pengambilan sampel.
Dengan ini sebagai mahasiswa dan pemilih cerdas tentunya tidak akan termakan dengan opini publik atau kecenderungan suara pemilih di FKM. Pelajari lebih mendetail dan kenali calon ketua dan wakil BEM yang akan kalian pilih. Berhentilah menjadi apatis, ketika kita diberi kesempatan untuk peduli.

Salam Pers Mahasiswa!

Terima kasih.
Diskusi tanya jawab sangat memungkinkan.

No comments