Masukkan iklan disini!

Lebih dari Sekadar Dokter Mitra, Beliau adalah Profesor Pendidik


Sumber: Instagram/Kickandyshow

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Prof. Dr. dr. Zainal Muttaqin, Ph.D, Sp.BS (K) diberhentikan sebagai dokter mitra dari RSUP dr Kariadi Semarang. Dikutip dari channel YouTube Kang Hadi Conscience yang diunggah pada 21 April 2023, Dokter Zainal mengungkapkan bahwa pemberhentiannya tidak disertai alasan etik yang jelas. Berawal dari artikel beliau yang berjudul “Pentingnya Menjaga Etika Profesi Kedokteran” terbit di laman Kumparan.com. Kemudian, dr Zainal dipanggil oleh Direktur RS Kariadi dengan alasan bahwa tulisan beliau yang mengkritisi Kementerian Kesehatan. Dokter Zainal diminta untuk menjalani sidang etik di RSUP dr. Kariadi pada 1 April 2023, dan dihasilkan bahwa tidak ditemukan pelanggaran etik apapun. Pada 5 April 2023 Prof. dr. Zainal menerima surat pemberhentian. Oleh karena itu, pimpinan RS Kariadi meminta agar setiap tulisan dr Zainal diteruskan ke pihak RS terlebih dahulu untuk disensor. Dari permintaan tersebut dr. Zainal menerangkan bahwa hanya UU ITE yang dapat membatasi tulisannya.

Di luar persoalan kronologi pemberhentiannya, Prof. dr. Zainal juga menyampaikan sudut pandang baru tentang dokter mitra. RS Kariadi adalah rumah sakit pendidikan dari Universitas Diponegoro di sana berlangsung proses pendidikan profesi untuk para dokter dan dokter spesialis. “Saya bukan sekadar dokter mitra, saya memberikan dan transfer ilmu saya kepada para calon dokter dan dokter spesialis di RS Kariadi” jelas Prof. dr. Zainal. Banyak protes yang disampaikan dari pasien menyayangkan pemberhentian Prof. dr. Zainal dari RS Kariadi.

Salah satu komentar di Channel Youtube Kang Hadi Conscience oleh Billy Rodivan “Sebagai murid beliau saat Coass Bedah, di tengah kesibukan beliau sebagai profesor, beliau tetap menyempatkan membimbing kami sebagai seorang Coass. Beliau seorang guru yang tulus mengajar muridnya bagaimana menjadi seorang dokter, hanya ingin kami para dokter tidak mengalami kemunduran” tulisnya. Sangat disayangkan proses pendidikan pun mengalami kerugian besar karena kehilangan Profesor pendidik yang sangat berperan penting dalam mencetak para dokter yang berkualitas. (Zahra_Redaksi)

No comments