Masukkan iklan disini!

Selamat Datang Keluarga Baru FKM, ‘Jumlah kian Bertambah, namun Ruang Tetap Apa Adanya’

Senin, 22 Agustus 2011 lalu, masih dalam suasana bulan Ramadhan, ribuan calon Mahasiswa Baru Universitas Diponegoro berbondong-bondong mendatangi Stadion Undip Tembalang, Semarang untuk mengikuti gladi bersih dan upacara Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) oleh Senat Universitas pada pukul 07.00 WIB. Mereka memakai kemeja putih, bawahan hitam, sepatu pantopel dan topi undip sesuai dengan syarat yang telah ditentukan. Menurut Ir. Suyatno, M.Kes (09/9), selaku Pembantu Dekan III bagian Kemahasiswaan, PMB ada dua kata, pertama terkait dengan proses seleksi dilakukan oleh Universitas dan yang kedua berkaitan dengan kegiatan orientasi yang dilakukan oleh Fakultas.
Meskipun di bulan Ramadhan, tak sedikitpun mengurangi semangat mereka untuk mengikuti upacara PMB sampai selesai. Mahasiswa Baru Fakultas Kesehatan Masyarakat, kemudian berkumpul usai mengikuti upacara PMB tersebut, panitia PMB FKM yang sudah menunggu diluar stadion undip dengan memberi tanda bendera FKM yang berwarna ungu mengajak Mahasiswa Baru FKM tersebut untuk bersama-sama ke kampus FKM. Beberapa dari Mahasiswa Baru mengendarai sepeda motor dan yang lainnya berjalan kaki dari Stadion Undip sampai ke kampus. Berjalan kaki dari Stadion ke Fakultas merupakan program baru dari Rektor Undip dengan harapan agar semua Mahasiswa Baru dapat melanjutkan kegiatan PMB di fakultas masing-masing. Secara bersama-sama menuju ke fakultas dengan tidak menggunakan kendaraan umum untuk lebih merasakan indahnya kebersamaan. Meski FKM berlokasi cukup jauh dari stadion dimana diadakannya Upacara PMB tersebut, namun mereka yang berjalan tak kenal lelah dan tidak ada satu orangpun yang pingsan sampai ke kampus FKM tercinta.

Pelaksanaan PMB FKM tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya dengan jumlah mahasiswa baru mencapai 402 orang, PMB dilaksanakan selama dua hari dengan materi-materi pembekalan seputar dunia kampus dari dosen. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan kesiapan untuk menghadapi dunia kampus. Selain itu, bermanfaat juga dalam memberikan petunjuk mengenai peraturan akademik, letak dan manfaat labolatorium, perpustakaan, cara pengisian KRS dan kegiatan-kegiatan yang ada di kampus. Kegiatan PMB dilanjutkan dengan pengenalan nilai-nilai perjuangan pangeran Diponegoro pada hari ketiga, agar mahasiswa mempunyai sifat-sifat kepahlawanan Diponegoro yang mempunyai kepercayaan teguh akan kebenaran dan keadilan, hari ketiga ini tidak berkaitan dengan orientasi mahasiswa. Tahun ini, FKM kedatangan mahasiswa baru dari Jerman yang akan menuntut ilmu di FKM selama satu tahun pelajaran, tentunya akan menjadi tantangan baru untuk saling belajar budaya serta bahasa.
Jumlah mahasiswa yang bertambah hampir dua kali lipat mahasiswa tahun 2009, menuntut keaktifan ekstra dari para mahasiswa serta dosen agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan efektif. Jumlah ruang kelas yang tetap dengan banyaknya mahasiswa, sering menjadi kendala dalam proses belajar. Sarana dan prasarana yang kurang memadai, seperti kurang nyamannya ruangan kelas yang disebabkan tidak berfungsinya beberapa AC dan terlalu padatnya ruangan hingga tidak berimbang dengan jumlah AC yang ada. Dalam hal penentuan jadwal kuliah, terkadang beberapa dosen tidak dapat mengajar dan itu membuat jadwal kosong dan dipindahkan di hari lain, yang tentunya akan semakin mempersulit dalam mengalokasikan waktu dan tempat yang terbatas di FKM. Dengan memberikan pengakuan dan perlindungan untuk memiliki hak yang sama merasakan fasilitas yang ada di kampus, tentu akan membuat nyaman ketika mahasiswa berada di kampus baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Terkait dengan permasalahan tersebut, Ir. Suyatno, M.Kes, menyatakan bahwa mahasiswa harus bisa melaporkan ke bidang akademik agar bidang akademik mengetahui permasalannya.
Di luar dari beberapa kendala tersebut di atas, Pelaksanaan PMB FKM 2011 berjalan dengan lancar, “Meskipun pas puasa kita menyesuikan, secara prinsip acara sudah sesuai dengan yang diharapkan meski ada beberapa kendala teknis, bagaimana mobilisasi di saat puasa,” tutur Ir. Suyatno, M.Kes saat diwawancarai (9/09).
Dalam hal ini seharusnya bisa menjadikan refleksi kita bersama bahwa dengan meningkatnya jumlah mahasiswa memang sudah selayaknya meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada mahasiswa. Karena ketika fakultas sudah siap dengan kehadiran jumlah MaBa yang meningkat maka sudah siap membawa konsekuensi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kampus. ( Warsih )


Ada Apa dengan Mahasiswa Semester 7?

Dapat dikataan mahasiswa semester 7 adalah waktu kematangan mahasiswa S1 FKM UNDIP setelah 6 semester belajar di fakultas. Mahasiswa semester 7 harus dapat merealisasikan ilmu yang telah dipelajarinya selama 6 semester yang telah dilalui dalam masyarakat. Sebagai sarana untuk menerapkannya adalah dengan adanya sistem PBL II dan KKN bagi mahasiswa semester 7. PBL atau Pengalaman Belajar Lapangan merupakan bagian dari proses belajar mengajar dimana mahasiswa diterjunkan kedalam masyarakat untuk lebih memahami serta mampu dan terampil menerapkan ilmu yang telah dipelajarinya, sehingga diharapkan menghasilkan lulusan (SKM) yang profesional dan dapat bekerja sesuai bidangnya di masyarakat. Sedangkan KKN atau Kuliah Kerja Nyata merupakan kebijakan dari universitas yang menekankan pada lintas disiplin ilmu, dimana pelaksanaannya melibatkan mahasiswa dari fakultas lain.
Bapak Bagoes Widjanarko, MPH selaku Pembantu Dekan 1 bagian akademik yang sempat kami wawancarai (20/09), menjelaskan bahwa PBL II yang rencananya akan dilaksanakan pada 4 Oktober 2011 merupakan kelanjutan dari PBL I yang pelaksanaanya ketika semester IV. “PBL I diikuti oleh mahasiswa semester IV dengan lebih menekankan pada diagnosis komunitas dan penggalian masalah di masyarakat, sedangkan PBL II yang diikuti oleh mahasiswa semester VII lebih menekankan pada problem solving atau pemecahan masalah.” Jelas beliau.
Sebelum pelaksanaan PBL, setiap mahasiswa telah diberikan pembekalan terlebih dahulu. Pembekalan bagi mahasiswa semester 7 dilaksanakan selama satu minggu dimulai pada 26 September. PBL II ini sendiri akan dilaksanakan selama 3 minggu yang bertempat di desa–desa yang telah ditentukan lokasinya. “Tujuan dari PBL II adalah untuk memandirikan masyarakat tentang bagaimana mengenali dan memecahkan masalah kesehatan.” Ungkap Pembantu Dekan 1 yang juga dosen PKIP FKM ini.
Tidak cukup hanya dengan pelaksanaan PBL II, mahasiswa semester 7 juga akan melaksanakan KKN di bulan Januari 2012 mendatang. Pelaksanaan KKN dipegang oleh LPN dibawah peraturan universitas. Di dalam pelaksanaan KKN itu sendiri, mahasiswa FKM akan dikelompokkan dengan fakultas lain untuk mendiskusikan masalah yang sedang terjadi di masyarakat tempat KKN dan mengupayakan penyelesainnya. Harapannya dengan adanya sistem PBL 11 dan KKN yang akan dilaksanakan ini menjadi sebuah proses untuk mencetak lulusan FKM yang professional dalam bidangnya.( Rosi )

SKM Tak Sebatas Gelar
Gelar SKM (Sarjana Kesehatan Masyarakat) adalah dambaan dari semua mahasiswa S1 FKM UNDIP. Setelah kurang lebih tiga setengah tahun menempuh pendidikan sebagai mahasiswa di FKM meskipun beberapa ditempuh dalam waktu lebih dari 3,5 tahun tentu harapannya akan menjadi SKM yang sesuai bidang minatnya. Hal ini juga yang dialami oleh mahasiswa FKM angkatan 2007. Jika dihitung berdasarkan waktu tempuh belajar, mahasiswa angkatan 2007 sudah saatnya untuk menerima gelar SKM. Namun tentu saja setelah memenuhi persyaratan–persyaratan kelayakan wisuda.
Universitas Diponegoro melaksanakan wisuda 4 kali dalam setahun, yaitu pada bulan Januari, April, Juli, dan Oktober. Pada periode bulan Oktober sudah terdapat 50 mahasiswa FKM yang mendaftar untuk yudisium. “Yudisium adalah proses yang menentukan layak atau tidaknya mahasiswa mengikuti wisuda. “ Jelas Bapak Bagoes Widjanarko, MPH selaku Pembantu Dekan 1, yang sempat kami wawancarai (20/09). Beliau juga menerangkan syarat–syarat yudisium antara lain adalah mahasiswa yang bersangkutan memenuhi jumlah SKS yang ditentukan dengan telah mengikuti persyaratan seperti ujian, PBL, KKN, dan skripsi. Selain itu, persyaratan administrasi dan akademik sudah diselesaikan dengan baik.
Pelaksanaan wisuda fakultas biasanya menggunakan lokasi diluar FKM bahkan diluar Undip. Hal itu dikarenakan terkadang mahasiswa yang mengikuti wisuda lebih dari kapasitas ruangan yang ada di fakultas. Pada bulan Oktober, rencana wisuda akan dilaksanakan di Hotel Patrajasa.
Pak Bagus, begitu sapaan beliau, mempunyai harapan kepada SKM baru agar nantinya dapat membaktikan diri pada pekerjaan sesuai bidangnya yaitu sebagai seorang SKM yang profesional. “Seorang SKM dapat mengabdikan diri di Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan, Departemen Pengelolaan lingkungan, dan perusahaan–perusaahaan swasta, atau juga dapat menjadi dosen dengan melanjutkan S2 untuk mencapai gelar Magister.” Tutur dosen PKIP ini. Dimanapun seorang sarjana FKM tersebut berada memang sudah seharusnya professional dan mengoptimalkan potensinya untuk kebaikan dan kebermanfaatan bersama.( Rosi )

No comments