Karya Pemenang Sayembara Puisi LPM Publica Health 2024
Kemanunggalan Mengabadi di Tubuh Bahasa Ibu
Karya: Agrus Riyan
Asal Instansi: SMK Negeri Kalibaru
Dan bahasa ialah ibu: yang kekal mengelus jua membesarkan persatuan di liyan peradaban.
Selepas tarhim mengumandang pagi dalam suam selasar Gadang—kaki dian memendar salam, "Ramot manogot, damang!"
inang menyadau lumpang; menyemai nutfah bahasa ibu yang menumbuh ayu di petak rasam lestari hikayat tutur moyang di rahim ranah Minang—meruwat saban patois yang nyaris tenggelam dalam ombak modernitas;
inang menyadau lumpang; menyemai nutfah bahasa ibu yang menumbuh ayu di petak rasam lestari hikayat tutur moyang di rahim ranah Minang—meruwat saban patois yang nyaris tenggelam dalam ombak modernitas;
mewalimahkan luhur kesatuan nan bangkar mengaramkan pluralitas
Semenjana di telatak Ha-Na-Ca-Ra-Ka,
ibunda meriwayatkan bahasa-bahasa poyang
dalam lakon Dora-Sembada
menjelma rawi saban kantuk berkelana meneroka malam belangah
meninabobokan penat bocah nan teriring lirih tembang Asmarandana
hingga purna pitutur leluhur meriba jiwa-jiwa di musim kanaknya
Dalam ingar bocah-bocah gamelan yang karib bersahaja melagukan logat moyang
masihlah subur mengharumkan tepa salira di pelatar kelaliman zaman
yang tak semestinya karam; sebab dialek indung abadiah menujah alterasi
peradaban mengumur-panjangkan negeri nan terangkum hangat bahasa-bahasa ibu
yang ragam
Di kaki pemberadaban yang luhur kendurikan rasam dalam ragam bahasa
memusakakan luhur ramah tamah di relung anak bangsa
niscaya rangkum keragaman mengabadi dalam kredo Nusantara
menyuara pitutur moyang yang puguh menyongsong kemanunggalan di tanah merdeka.
- Bumi Balam Boeam, 20 Oktober 2024
Post a Comment