|
(sumber : google) |
Mutasi Covid-19 varian B.1.1.7 pertama ditemukan di London dan Tenggara Inggris pada September 2020. Sejak saat itu, strain tersebut menjadi strain dominan virus Covid-19 yang tersebar di Inggris. Para ilmuwan mengatakan
strain baru ini lebih mudah menular 50-70 persen dibanding varian lain, artinya proses control akan lebih sulit dan menunjukkan urgensi diluncurkannya vaksinasi secepat mungkin.
Inggris dan Irlandia terpaksa memberlakukan lockdown setelah lonjakan baru kasus Covid-19 yang sebagiannya disebabkan oleh strain B.1.1.7. Menurut data, pada Selasa, 9 Februari 2021, WHO mengumumkan bahwa varian corona virus B.1.1.7 yang pertama kali diidentifikasi di Inggris ini telah menyebar ke 86 negara.
Baru-baru ini Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengonfirmasi bahwa mutasi virus corona B.1.1.7, yang pertama kali terdeteksi di Inggris, kini telah ditemukan di Indonesia. Hal itu disampaikan dalam acara Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih Pasca-pandemi (2/3/2021).
“Dengan
adanya temuan dua kasus mutasi B.1.1.7 ini, maka Indonesia akan menghadapi
pandemi Covid-19 dengan tingkat kesulitan yang semakin berat” ujar Dante Saksono
Temuan dua kasus mutasi B.1.1.7 terdeteksi dari hasil
pemeriksaan terhadap 462 sampel menggunakan metode pengurutan genom atau
Whole Genome Sequence (WGS), yang dilakukan selama beberapa bulan
terakhir. Dua kasus
tersebut adalah pekerja migran berinisial A (45) dan M (40). M yang pulang ke Indonesia
menggunakan pesawat Qatar Airways secara terpisah pada 28 Januari 2021.
Sedangkan A pulang
menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Terhitung pada 17 Maret 2021, pemerintah telah mencatat tujuh kasus positif Covid-19 varian B.1.1.7 di Indonesia. Kasus terbaru terlacak di Kabupaten Bogor, yakni seorang pria TKI asal Afrika. Sampai di bandara Soekarno Hatta 1 Februari lalu, TKI tersebut positif Covid-19 lalu menjalani isolasi selama 12 hari di hotel Jakarta. Pada tanggal 15 Maret 2021 ditetapkan bahwa TKI tersebut positif covid-19 varian B.1.1.7.
Melansir CDC, B.1.1.7. mengalami mutasi pada Reseptor Binding Domain (RBD) protein spike pada posisi 501, dimana asam amino
asparagine (N) telah diganti dengan tirosin (Y), sehingga dapat di singkat
N501Y. American Society for Microbiology menyatakan bahwa mutasi N501Y
menyebabkan perubahan asam amino dari asparagin menjadi tirosin pada posisi 501
dalam domain pengikat reseptor protein lonjakan.
Mutasi itu sendiri merupakan perubahan urutan asam nukleat yang
disebabkan oleh penyisipan, penghapusan, penggantian, atau penataan ulang basa.
Mutasi B.1.1.7 terjadi di bagian tanduk
atau spike dari virus yang menyebabkan virus lebih mudah masuk ke sel sasaran
sehingga penularannya jadi lebih cepat dibanding varian yang lama. Kecepatan
penularan mutasi virus ini tidak menyebabkan bertambah parahnya penyakit, namun
penelitian terkait varian baru ini terus dilakukan. Mutasi ini telah terbukti
meningkatkan kemampuan protein lonjakan virus corona berikatan dengan reseptor
angiotensin-converting enzyme 2 (ACE 2), yang memediasi masuknya virus ke
dalam sel manusia. ASM menjelaskan semua virus berevolusi dan bermutasi dari
waktu ke waktu, termasuk SARS-CoV-2.
Dari tiga analisis independen
terhadap gen virus corona, mutasi virus corona akan terjadi hingga membuat
virus dapat beradaptasi hingga semakin menginfeksi. Tiga riset independen
secara konsisten menemukan bahwa varian baru virus corona dapat tumbuh 0,7 kali
dibandingkan pertumbuhan varian sebelumnya.
Sejauh ini, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM)
Eijkman, Amin Soebandrio, menyebutkan, vaksin Covid-19 masih efektif melawan
mutasi virus corona B.1.1.7 di Indonesia. Karena belum ditemukan laporan
terkait mutasi virus corona B.1.1.7 ini yang bisa berpengaruh pada penurunan
efikasi vaksin Covid-19 asal Sinovac.
“Hingga saat ini, kami belum mendapatkan bukti ilmiah bahwa virus mutasi Covid-19 ini lebih tinggi tingkat keganasannya dibanding virus Covid-19 yang awal, namun, dari beberapa penelitian di negara lain menunjukkan varian virus baru ini lebih cepat menular.” jelas Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid
Lagi-lagi pemerintah Indonesia belum juga gencar melakukan penelitian mengenai mutasi B.1.1.7, padahal mutasi ini sudah terjadi sejak bulan September 2020 di Inggris. Pada kenyataanya, pemerintah Indonesia memiliki banyak waktu sampai saat ini untuk meneliti lebih jauh mengenai mutasi yang terjadi sehingga dapat menyusun strategi yang tepat untuk mencegah masuknya mutasi virus ini ke Indonesia, dan memiliki “bekal” pengetahuan dalam menangani mutasi ini apabila sampai ditemukan kasus positif di Indonesia. Lalu langkah apa yang diambil pemerintah Indonesia dalam menghadapi virus corona yang terus mengalami mutasi ini?
(BEM Sospol FKM Undip)
Sumber
Akanksha
Arora. (2021, February 10). UK variant of COVID-19 detected in 86 countries,
shows increase in transmissibility: WHO.
Campbell,
N. (2021, January 26). Boris Johnson Says B.1.1.7 UK Coronavirus Strain May Be
More Deadly, Researchers Say “Data Not Yet Strong” - Bringing you Truth,
Inspiration, Hope.
Imperial
College London. (2020, December 31). New COVID-19 variant growing rapidly in
England | Imperial News | Imperial College London.
Ikhsan, M. 2021. Fakta Mutasi Virus Corona B117 Inggris yang Masuk RI.
https://www.google.com/amp/s/m.cnnindonesia.com/teknologi/20210302132006-199-612636/fakta-mutasi-virus-corona-b117-inggris-yang-masuk-ri/amp diakses pada tanggal 15 Maret 2021
sehatnegeriku.kemkes.go.id
Varian Baru Virus Corona Lebih Cepat Menular. 14 Januari 2021. Diakses melalui https://forestdigest.com pada 15 Maret 2021.
Post a Comment