Masukkan iklan disini!

Semangat Karya Kita, Mengenal Pasangan Nomor Urut 2

Photo: Dok. Pribadi
Dua tahun sudah Muhammad Aldi Ardiansyah yang akrab disapa Aldi mengabdi untuk BEM FKM Undip hingga akhirnya dia memutuskan hal yang baru. Keputusannya untuk meminang Umma sapaan akrab Lathifah S. Uzhma yang kini menjabat sebagai kepala bidang BEM PSDM FKM Undip maju bersamanya dalam Pemiltas 2016. Berawal dari ngobrol santai sebelum hari H-LKMM di bundaran FKM dengan Umma, Aldi berkeinginan untuk memperbaiki FKM, BEM FKM Undip, dan sinergitas UPK. Meski keduanya dari internal BEM, bukan berarti Aldi mengabaikan sisi ekternal BEM. Aldi mengaku ingin memperbaiki internal BEM, namun juga mengoptimalkan sisi ekternal BEM.
  “Ketika saya tahu apa yang harus diperbaiki dalam diri BEM, lantas mengapa saya harus diam saja? Di sini kita juga tidak menutup mata perkembangan BEM dari sisi eksternal. Kita optimalkan sisi ekskternalnya dengan banyak berdiskusi dengan orang-orang luar, bagaimana opini-opini mahasiswa FKM mengenai keberadaan BEM untuk memperkuat apa yang akan kita bawa setahun ke depan,” tegas Aldi dalam wawancara pada (30/10) bersama tim pansus pemiltas.
  Membuat sinergitas UPK yang benar-benar bisa menyatukan UPK dan membuka lahan partisipasi terbuka menjadi tujuan Aldi untuk menangani masalah kurangnya partisipasi mahasiswa FKM dalam menyampaikan aspirasi, opini-opini maupun keluhan-keluhan. Ia juga sudah menyiapkan kejutan di masa kampanye ini dengan akan membuka sebuah penampungan opini.
  Dengan menggandeng Umma, Aldi yakin bisa memperbaiki FKM. Keduanya mengatakan mereka sudah sering bekerja sama. Hal itu memudahkan untuk mereka berdua dalam menyatukan visi-misi dalam membawa BEM yang lebih baik.
  “Umma mempunyai pengalaman yang bagus, ia menjadi peserta terbaik LKMM-Dasar, peserta terbaik LKMM-Madya, hal itu menunjukkan bahwa dia orang yang humble juga kritis. Bekerja sama dengan Umma menjadi hal yang menyenangkan, karena tanpa beban.” tambah Aldi.
  Gebrakan baru untuk menyambut kampanye yang sudah berjalan beberapa hari ini, Aldi mengatakan tunggu saja inovasi-inovasi baru darinya. Ia juga akan membuka ruang aspirasi. Ia akan gunakan sistem kampanye lain yang lebih keatif.
  “Kita bakal seru-seruan aja di pemiltas ini, karena memang yang terpenting di sini adalah ide. Bagaimana kita bisa mengajak orang-orang untuk setuju dengan ide kita. Kalau tidak setuju ya monggo. Kalaupun pada akhirnya mereka tidak memilih saya, tolong bantu FKM ke depannya. Kalo memang ide saya bukan terbaik, saya akan mendukung ide teman saya.” ujar Aldi.
  Aldi-Umma memperoleh dukungan dari teman-teman dekatnya. Ia menamakan tim suksesnya sebagai tim kemenangan karena menurutnya, sukses belum tentu menang. Ia mengatakan bahwa tim kemenangannya merupakan tim sukarela yang sama-sama sependapat dengan visi-misinya tanpa ada paksaan apapun dan tidak pernah melakukan brain washing atau hal sebagaimana.
Ditanya perihal timses bayangan, Aldi menjawab bahwa orang-orang tersebut dapat dikatakan sebagai simpatisan karena banyak orang yang sebenarnya ingin mendukungnya akan tetapi tidak mau berbenturan dengan politik. Dan pihaknya akan tetap memperhatikan hal tersebut tetapi lebih fokus terhadap sistem kampanye dengan times yang sudah ada.
Untuk timses tersebut mempunyai suatu group chat dan pihaknya tidak pernah mewajibkan like and share kepada seluruh timsesnya, akan tetapi kerja mereka murni dari kesadarannya masing-masing.
  Berbicara tentang tagline yang mirip dengan pasangan nomor urut 1, ia mengaku tidak tahu sama sekali bagaimana hal tersebut bisa terjadi. Namun, di lain sisi ia bersyukur.
  “Saya bersyukur ketika isi dan hal-hal yang dibawa menyerupai berarti ini pertanda positif, bahwa saya dan Wildan mempunyai pemikiran yang sama sehingga tahu akan membawa FKM seperti apa.”  tutur Aldi.
  Ketika disinggung kata be better yang kabarnya berkaitan dengan grand design Ketua dan Wakil Ketua BEM tahun lalu, Aldi menjelaskan bahwa apa yang sebenarnya terjadi itu adalah bukan sebuah kegiatan menjiplak atau mencuri akan tetapi kata be better merupakan sebuah jargon yang dibuat oleh timsesnya untuk mencirikan timnya. Kebetulan hal itu didukung dengan nomor yang dia dapat yaitu nomor 2 serta mempunyai arti yaitu lebih baik.
  Lebih jauh mengenai apa yang dicirikan dari dirinya, Aldi pun menjawab “Saya tidak pernah mengistimewakan diri saya sendiri dan tidak pernah bilang saya dan Umma adalah pilihan yang terbaik. Akan tetapi disini saya ingin memfokuskan bagaimana ide saya dapat menang di hati orang dan bagaimana orang-orang dapat setuju dengan ide saya dan mengikuti proker-proker yang ada, bukan kepada karakter diri pribadi.”
  Ditanya soal program “Boom” pada awalnya memang mentargetkan hanya beberapa UPK, “Akan tetapi kita mentargetkan untuk mengajak semua UPK agar dapat mempunya sinergisitas pemikiran yang sama ke depannya yang pada akhirnya FKM ke depannya dapat lebih baik lagi dengan didukung beberapa UPK sesuai bidangnya masing-masing.” Jelas Aldi. Dan dia berharap ke depannya GAMA akan lebih baik lagi sistemnya dan lebih besar karena penyatuan sinergisitas pemikiran.
Mengatasi kendala penyatuan sinergisitas, Aldi menjelaskan akan lebih ke diarahkan ke kegiatan informal diluar dengan beberapa UPK. Meskipun beberapa hal mempunyai visi dan misi yang beda akan tetapi ada hal yang sama yaitu untuk memajukan FKM yang lebih baik. (Tim Pansus Pemiltas)

No comments