Masukkan iklan disini!

GEMA DBD, Menggema di Sendang Guwo

Photo: LKMMD FKM Undip 2016
Tagline Resik Deso, DBD Lungo menjadi pembuka semangat bagi para peserta LKMMD FKM Undip Tahun 2016 dalam acara GEMA DBD. Minggu, (31/07) peserta LKMMD FKM Undip Tahun 2016 melaksanakan pengabdian masyarakat untuk melawan DBD dalam serangkaian kegiatan yang dikemas secara apik dalam GEMA DBD (Gerakan Melawan DBD).
GEMA DBD merupakan kontribusi nyata yang dilakukan peserta LKMMD FKM Undip Tahun 2016 juga berkaitan dengan tugas pasca LKMMD. GEMA DBD dimulai pukul 06.30 WIB bertempat di Balai Kampung Kelurahan Sendang Guwo RT 12, RW 02 Semarang. Acara dibuka dengan sambutan ketua RW 02 yakni Syahroni. Menurut Syahroni, kegiatan GEMA DBD tersebut merupakan kegiatan yang positif.
“Adanya GEMA DBD di RT 12 ini semoga bisa menjadi pemantik untuk RT-RT yang lain dalam meningkatkan kesadarannya akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan agar terhindar dari penyakit DBD,” tutur Syahroni disela-sela memberikan sambutan.
Meningkatnya kasus DBD di Kelurahan Sendang Guwo membuat resah warga sekitar. Kejadian DBD di Kelurahan Sendang Guwo terjadi setiap tahunnya. Menurut data Puskesmas Kedung Mundu, kasus DBD tertinggi terdapat pada RT 12, RW 02. Pada awal bulan periode bulan Juni-Juli ditemukan 4 kasus DBD. Namun, menurut Suyadi Utomo, selaku Ketua RT 12, RW 02 mengatakan baru-baru saja warganya melapor adanya peningkatan kasus DBD bertambah dua korban, jadi jika ditotal terdapat 6 kasus DBD.
Kesadaran warga yang rendah untuk menguras bak mandi dan membersihkan selokan, pembuangan sampah secara sembarang dan tanpa pengelolaan yang baik diduga menjadi penyebab tingginya angka DBD di desa tersebut. Di beberapa warga masih ditemukan jentik dalam bak mandinya, hal tersebut turut mengundang kasus DBD yang semakin tinggi.
Acara dihadiri oleh kurang lebih 80 warga yang terlihat antusias untuk mengikuti serangkaian acara yang berlangsung. Gerakan melawan DBD ini diisi dengan penyuluhan tentang penyakit DBD yang dilakukan oleh Ika Mardiyati dan Indri. Inti acara dalam GEMA DBD adalah resik kampung yang diikuti oleh panitia dibantu warga sekitar. Resik kampung tersebut bertujuan untuk mengurangi penyebab akibat DBD karena daerah yang kotor dan selokan yang terbuka. Resik kampung berlangsung teratur mulai dari bersih-bersih sampah pada setiap halaman rumah warga, kemudian pembersihan selokan, juga pembuatan kebun lavender yang terletak dekat Balai Kampung.
          Puncak acara resik kampung yakni pembagian lavender pada setiap rumah warga dilakukan dengan penukaran kupon yang sehari sebelumnya sudah dibagikan kepada warga bersamaan dengan pembagian stiker untuk pengamatan jentik nyamuk. Sebagai selingan, acara juga diisi hiburan berisi lomba adu bola dan memasukan jarum ke dalam botol untuk anak-anak SD.
          “GEMA DBD tersebut nantinya diharapkan dapat berkelanjutan melalui pemantauan jentik nyamuk setiap minggu oleh unsur warga pada stiker yang sudah ditempel di setiap rumah warga. Pengecekan rutin tersebut menjadi bentuk follow up terhadap kegiatan tersebut. Sehingga diharapkan, GEMA DBD bukan sekedar bentuk pengabdian masyarakat yang bersifat sementara dan tanpa hasil yang nyata. Justru, GEMA DBD merupakan investasi jangka panjang untuk menurunkan angka kasus DBD dan sebagai perpanjangan tangan dari mahasiswa kepada kader-kader kesehatan di puskesmas untuk dapat melayani masalah DBD di Kelurahan Sendang Guwo,” tutur Rahmat Wahab selaku ketua acara dalam sesi sambutannya. (Heni Purnamasari)


No comments