Masukkan iklan disini!

[Review Buku] Orang-Orang Proyek : Menarik Garis Batas Kejujuran dan Keserakahan

 

                                                                  Sumber: Gramedia.com


Orang-Orang Proyek merupakan salah satu novel karangan sastrawan kondang tanah air, Ahmad Tohari, yang juga menerbitkan beberapa karya tulis hits lainnya, seperti Ronggeng Dukuh Paruk. Bagi pecinta buku sudah barang pasti akrab dengan penulis satu ini yang kerap mengangkat isu-isu nasional, khususnya pada kaum yang termaginalkan. Begitupun dengan novel Orang-Orang Proyek, dimana keseluruhan cerita akan menyoroti tentang mereka yang bekerja di sebuah proyek pembangunan, selaras dengan judul yang diberikan.

 …Dan karena kemiskinan terkait erat dengan struktur maupun kultur masyarakat, menghilangkannya harus melibatkan semua orang dalam semangat setia kawan yang tinggi.

Pada dasarnya, novel ini akan mengisahkan tentang sebuah proyek pembangunan jembatan yang ditunggangi oleh kepentingan politik sehingga banyak penyimpangan yang diwajarkan demi kepentingan golongan. Kabul, seorang insinyur dengan idealisme tinggi terhadap kebenaran dan kejujuran, menjadi pemegang tanggung jawab atas keberjalanan proyek pembangunan jembatan yang ada. Idealisme Kabul inilah yang kemudian akan bertabrakan dengan prinsip dan pandangan mayoritas orang-orang disekelilingnya yang sudah termakan oleh keserakahan. Pembangunan jembatan yang dikelola Kabul mengalami banyak hambatan dari berbagai pihak, mulai dari orang-orang partai hingga mandor proyek itu sendiri. Golongan penguasa menganggap pembangunan jembatan tersebut hanya sekadar bagian dari kampanye sehingga dalam prosesnya pun tidak terlalu mengutamakan kualitas. Tak hanya itu, banyaknya korupsi bahan-bahan material untuk mendapatkan keuntungan lebih semakin menghadapkan Kabul pada konflik batin sepanjang cerita yang diangkat. Perjuangan Kabul mempertahankan prinsipnya di tengah tangan-tangan orang korup membuatnya dihadapkan pada pilihan untuk terus melanjutkan pekerjaannya di proyek atau memutuskan hubungan dengan segala hal yang bertentangan dengan idealismenya.

Lalu, apakah kejujuran yang sering diminta dibuktikan dengan kesahajaan sama dengan mempertahankan kemelaratan? Ah, tidak. Pasti tidak. Banyak orang memilih cara hidup bersahaja dan mereka sangat kaya akan rasa kaya. Atau hati dan jiwa mereka memang benar-benar kaya. Dan kau, Dalkijo, yang begitu membenci kemiskinan dengan cara hidup jor-joran, tak peduli dari mana ongkosnya, apakah kau punya rasa kaya? Jangan-jangan kau membenci kemiskinan, sementara hati dan jiwamu memang benar-benar melarat

Orang-Orang Proyek berhasil mengombinasikan seluruh tokoh dalam cerita menjadi satu kesatuan utuh yang dapat membawakan cerita dengan apik. Tak melulu tentang politik, novel ini juga disisipi sedikit romansa antara Kabul dan Wati serta sepercik guyon dari Tante Ana, seorang banci yang sering mangkal di lokasi proyek.  Dengan kehadiran karakter-karakter yang saling melengkapi, pembaca dapat melihat idealisme, keserakahan, kebijaksanaan, kecurangan, kesederhanaan, dan masih banyak lagi dalam sekali baca. Karya Ahmad Tohari yang satu ini sukses mengajarkan pembaca tentang prinsip, hal-hal kotor yang kerap dianggap lumrah oleh sebagian besar orang, dan tantangan dalam melawan keserakahan dengan kejujuran. (Petrina)

 

 

No comments